Infinix meluncurkan smartphone terkini melalui seri Hot S3X yang merupakan penerus dari seri Hot S3. Sebagai penerus, Hot S3X ini menyematkan beberapa fitur kekinian. Yang paling jelas terlihat adalah disematkannya notch yang jadi ciri khas smartphone masa kini. Notch ini memang dipasangkan guna memaksimalkan ukuran layar.
Dengan layar lebih panjang, desain smartphone memiliki dimensi yang masih nyaman digenggam. Hanya saja, notch yang digunakan pada Hot S3X ini menurut kami terlalu lebar sehingga mengganggu jika terdapat notifikasi yang muncul. Ukuran notch itu sedikit banyak karena disertakannya flash untuk kamera depan. Dengan posisi yang agak menjauh dari speakerphone ini yang membuat notch menjadi lebih lebar.
Layar yang digunakan berukuran 6,2 inci. Mengusung konsep FullView display, resolusi yang dimanfaatkan memang terasa agak ganjil yaitu 1.500 x 720 pixel. Resolusi seperti itu menunjukkan aspect ratio yang lebih besar dari 18:9, kecuali bila pixel yang digunakan tidak umum. Untuk berbagai macam kebutuhan serta hiburan, layarnya sudah mendukung sampai sepuluh titik sentuhan. Perlindungan juga sudah disertakan dengan disematkannya Gorilla Glass untuk meminimalisasi risiko tergores.
Dual kamera juga jadi tren kekinian yang disematkan pada Hot S3X. Kamera utama hadir dengan resolusi 13 MP dan 2 MP untuk mendapatkan foto bokeh yang lebih bagus. Dua kamera ini juga mampu menghasilkan bokeh yang bisa disunting, meski foto telah dibuat. Efek blur yang dihasilkan masih bisa diubah dengan pilihan f/1,0 sampai f/16. Kami menyukai bokeh yang didapat karena terlihat rapi dan tidak kasar. Meski sudah dukung video sampai resolusi 1080p, kamera ini tidak menyertakan pilihan mode time-lapse ataupun slow-motion.
Jika kamera depan Hot S3 memiliki resolusi 20 MP, maka pada Hot S3X diturunkan menjadi 16 MP. Namun kali ini sudah disematkan teknologi AI. Ini berguna untuk untuk mendeteksi ekspresi wajah penguna serta mendapatkan warna yang lebih tajam. AI ini kemudian mengingat pengguna dan setiap ekspresinya untuk menghasilkan gambar lebih autentik. Pada kamera depan, Anda masih bisa menambahkan bokeh, meski setelahnya tidak bisa disunting.
Dari sisi privasi, Hot S3X tidak hanya menyertakan fingerprint sensor yang terletak di bagian belakang, tetapi juga face unlock. Menariknya, saat menggunakan face unlock, otomatis lampu depan akan menyala agar wajah tetap bisa terdeteksi meski dalam kondisi cahaya kurang.
Secara fisik, pada bagian belakang Hot S3X menggunakan material plastik yang dibalut dengan lapisan glossy. Kendala yang kami jumpai pada desain ini adalah mudah kotor terkena tangan maupun sidik jari. Untungnya dengan tampilan glossy, bagian ini juga mudah dibersihkan.
Hot S3X tidak melakukan pembaruan dari sisi SoC. Masih menggunakan Snapdragon 430, menegaskan bahwa seri ini masih membidik segmen yang sama dengan Hot S3. Meski tidak menggunakan SoC yang lebih bertenaga seperti 625, penggunaan resolusi HD membuat Hot S3X masih cukup nyaman dimanfaatkan untuk bermain game MOBA seperti PUBG: Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, atau sejenisnya. Apalagi daya tahan baterainya juga lama.
Kompartemen kartu bisa menampung dua kartu SIM dan kartu micro-SD sekaligus. Menjadi solusi menarik bagi yang menggunakan dua nomor telepon dan tetap butuh kartu penyimpanan tambahan.
Adanya dua kamera memungkinkan untuk mendapatkan foto dengan bokeh yang bisa disunting meski foto telah dibuat.
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 7.0.7 - Score | 51688 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 3534 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 battery life | 10 jam 37 menit |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm | 9053 |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm Extreme | 5559 |
3DMark Android Edition 2.0.4574 - Ice Storm Unlimited | 9053 |
GeekBench 4.2.0 - Single Core | 622 |
GeekBench 4.2.0 - Multi Core | 2217 |
Kesimpulan
Infinix Hot S3X bisa jadi pilihan menarik di kelas entry-mid level yang menawarkan fitur kekinian serta daya tahan baterai yang tangguh. Harganya pun cukup bersaing dengan kompetitor semacam Huawei Nova 2 Lite atau Asus ZenFone 4 Selfie.
Plus: Kualitas kamera, layar ukuran besar, dual kamera belakang, bisa rekam video sampai Full HD, kamera depan dengan AI selfie dan flash, daya tahan baterai lama, ada fingerprint sensor dan face unlock.
Minus: Cover berbahan plastik yang mudah kotor oleh bercak jari, ukuran notch terlalu lebar.
Spesifikasi
SoC | Qualcomm MSM8937 Snapdragon 430 (octa core Cortex-A53 sampai 1,4 GHz plus Adreno 505) |
RAM | 3 GB LPDDR3 |
Media simpan internal | 32 GB |
Selot SIM | Dual nano-SIM (dukung micro-SD secara terpisah) |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 4.2, A2DP, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, radio FM, jack audio 3,5 mm, micro-USB, USB OTG |
Sensor | Accelerometer, light, orientation, proximity, gyroscope, sound, magnetic |
Kamera | Belakang: 13 MP + 2MP, f/2,0, autofocus, dual-LED flash, video 1080p @ 30 fps/Depan: 16 MP, f/2,0, AI, LED flash, video 1080p @ 30 fps |
Layar | 6,2″ IPS LCD 1.500 x 720 pixel, Gorilla Glass |
Baterai | Li-ion 4.000 mAh |
Dimensi/bobot | 15,67 x 7,53 x 0,83 cm/150 gr |
Sistem operasi | Android 8.1 Oreo / XOS Hummingbird V3.0 |
Situs | www.infinixmobility.com |
Garansi | 1 tahun |
Harga (flash sale/normal) | Rp2.099.000/Rp2.499.000 |