Find Us On Social Media :

Alasan HMD Global Belum Bikin Ponsel Nokia Gaming di Indonesia

By Adam Rizal, Kamis, 24 Januari 2019 | 06:00 WIB

Nokia 6.1 Plus hadir di Indonesia dengan banderol Rp3.4 jutaan

Ponsel gaming sukses mencuri perhatian pasar dan menciptakan segmentasi tersendiri di industri ponsel.

Apalagi, popularitas mobile gaming terus meningkat dan tumbuhnya pengguna yang menggilai game. Saat ini ada beberapa vendor ponsel yang meluncurkan ponsel khusus gaming seperti Asus ROG Phone dan Xiaomi Black Shark.

HMD Global Indonesia juga sempat membuat kampanye dengan tagline #GameOn pada tahun lalu yang menandakan akan meluncurkan ponsel gaming di Indonesia.

Senior Product Manager HMD Global Juha Werkkala mengatakan HMD Global Indonesia masih mempelajari tren ponsel gaming yang akan datang.

"Tentu kmi selalu melihat bagaimana tren ke depannya yang akan datang. Apa yang akan terjadi di masa depan, itu merupakan proposisi yang menarik. Let's see," ujar Werkkala.

Nokia memang memiliki sejarah tersendiri terkait dengan ponsel gaming. Siapa yang tidak ingat dengan ponsel ikonik Nokia N-Gage yang didesain khusus untuk gaming. Apalagi Nokia telah beberapa kali menghidupkan kembali ponsel klasiknya, seperti Nokia 3310 dan 8110.

Nokia 5.1 Plus

Nokia juga memposisikan Nokia 5.1 Plus sebagai ponsel untuk pengguna yang suka gaming walaupun spesifikasi Nokia 5.1 Plus masih kalah jauh dibandingkan ponsel gaming lainnya.

Namun menurut Werkkala, kehadiran ponsel tersebut cukup untuk memuaskan kebutuhan pengguna yang butuh ponsel dengan performa tinggi dan harga terjangkau. "Saya yakin dengan Nokia 5.1 Plus kita berhasil mendatangkan perangkat gaming yang hebat dan terjangkau ke pasar," pungkasnya.

Sub-Brand

Saat ini banyak vendor smartphone yang memiliki sub-brand untuk menyasar lebih banyak target di pasar. Sebut saja Huawei dengan sub-brand Honor, serta Xiaomi dengan Redmi.

HMD Global Indonesia tidak memiliki rencana untuk mengikuti strategi pesaingnya tersebut untuk membuat sub-brand. HMD Global Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi gempuran vendor China yang semakin membanjiri pasar.