Find Us On Social Media :

6 Tren Perdagangan Digital di Indonesia Tahun ini

By Adam Rizal, Minggu, 27 Januari 2019 | 14:00 WIB

Ilustrasi e-commerce vs media sosial

“Saat ini masyarakat lebih rela ketinggalan dompet dibanding ketinggalan smartphone. Karena saat ini segala transaksi pembelanjaan, mulai dari memesan transportasi, bahkan makanan pun dapat dilakukan dengan smartphone,” ungkap Yonathan.

Social media commerce

Tidak dipungkiri masyarakat Indonesia sangat aktif di sosial media. Berdasarkan laporan We are Social 2018, hampir setengah dari total populasi di Indonesia atau sekitar 130 juta merupakan pengguna aktif sosial media.

Tak ayal, social media pun turut menjadi lapak para pelaku UMKM mempromosikan serta menjajakan jualannya kepada pengguna sosial media.

Social media commerce ini masih akan tetap bermunculan, namun dalam porsi yang lebih sedikit. Perlahan pelaku UMKM yang berjualan di platform sosial media mulai merambah dan masuk ke dalam platform e-commerce.

Logistik berbenah

Industri logistik di Indonesia mengalami perbaikan performa dari tahun ke tahun. Berdasarkan indeks performa industri logistik dari World Bank pada 2018, Indonesia meloncat 17 peringkat ke peringkat 46 di 2018.

Sebelumnya pada 2016, Indonesia hanya menduduki peringkat 63 dari 160 negara. Perbaikan performa ini juga tidak lepas dari pola perilaku belanja online masyarakat Indonesia yang menginginkan pengiriman cepat dan aman.

Di tahun ini, pelaku industri logistik akan terus berbenah memberikan pelayanan yang prima dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menjawab kebutuhan logistik masyarakat Indonesia.

Bahkan, McKinsey memprediksi akan ada lebih dari 1,6 miliar paket yang dikirimkan setiap tahun dari sektor e-commerce pada 2022.

Rambah Kota-Kota Luar Pulau Jawa

Dalam beberapa tahun belakang, perdagangan digital masih terkonsentrasi di kota-kota besar di pulau jawa. Pada 2019, ShopBack melihat adanya peluang bagi para pelaku e-commerce untuk merambah kota-kota di luar Pulau Jawa.

Metode pembayaran

Pertumbuhan pembayaran digital atau e-wallet pada 2018 menunjukan hasil yang positif, hal ini menjadikan sektor ini menjadi industri yang cukup menjanjikan di Indonesia.

Hal ini membuat akan banyak bermunculan perusahaan-perusahan rintisan yang bergerak di bidang digital payment atau financial technology (fintech) di 2019.

Cashback ke e-wallet mitra

Potongan harga serta cashback masih menjadi alat promosi yang disukai masyarakat Indonesia. Pada 2019, diprediksi akan banyak platform e-commerce yang menawarkan cashback kepada penggunanya. Cashback tersebut nantinya akan masuk ke e-wallet yang tentunya telah bekerjasama dengan platform e-commerce tersebut.