Find Us On Social Media :

Terpecah, Puluhan Karyawan WhatsApp Enggan Digabung dengan Instagram

By Adam Rizal, Minggu, 27 Januari 2019 | 17:00 WIB

Karyawan WhatsApp Enggan Digabung dengan Instagram

Mark Zuckerberg (CEO Facebook) berencana mengintegrasikan layanan media sosialnya seperti Messenger, WhatsApp dan Instagram karena integrasi layanan media sosialnya dapat memberikan banyak manfaat kepada penggunanya.

Zuck beralasan tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menggabungkan layanan media sosialnya karena jumlah pengguna WhatsApp dan Instagram yang banyak bahkan mengalahkan kepopuleran Facebook sebagai perusahaan induknya.

Namun, keinginan Zuckerberg itu akan menuai beberapa pro dan kontra dari beberapa pihak termasuk dari karyawannya sendiri.

Apalagi, Zuckerberg pernah berjanji untuk tidak menyatukan layanan WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger serta membuatnya menjadi perusahaan independen.

"Zuckerberg memikirkan ide itu berbulan-bulan dan mulai mempromosikannya lebih intensif ke para karyawan di akhir 2018," kata sang sumber seperti dikutip New York Times.

Jika diruntut, campur tangan Facebook yang berlebihan pada WhatsApp membuat kedua pendirinya, Jan Koum dan Brian Acton memutuskan mundur. Kemudian giliran duet pencetus Instagram, Mike Krieger dan Kevin Systrom, hengkang dari Facebook tahun silam.

Tak sedikit, karyawan mengkritik gagasan Zuckerberg mengintegrasikan layanan messaging tersebut, terutama mereka yang bekerja di WhatsApp.

"Lusinan pegawai WhatsApp melawan Zuckerberg soal rencana integrasi dalam pesan internal dan dalam meeting yang dilakukan pada bulan Desember," sebut New York Times.

Tampaknya, bos Faceook itu tetap akan menjalankan rencananya tersebut supaya membuat pemakai WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger bisa saling berkirim pesan.

Terintegrasi Jadi Satu

Nantinya, ketiga layanan Facebook itu dapat saling terhubung dan bisa berkirim pesan satu sama lain.

Untungnya, Facebook memastikan ketiga aplikasi itu akan terus ada dan beroperasi sebagai aplikasi mandiri dan semua aplikasi itu akan menyediakan fitur pesan enkripsi end-to-end untuk menjamin keamanan.

Nantinya, pengguna Messenger bisa langsung berkirim pesan dengan pengguna WhatsApp. Cara itu menerobos batas layanan aplikasi pesan yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh lintas platform.

"Kami ingin memberi pengalaman pengiriman pesan terbaik dan orang-orang ingin pengiriman pesan cepat, sederhana, andal dan privat," kata Facebook dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Android Authority.

"Kami berupaya membuat aplikasi pesan yang lebih aman dengan fitur terenkripsi end-to-end dan cara pengoperasian yang lebih mudah untuk menjangkau teman dan keluarga di seluruh jaringan," pungkasnya.

Facebook telah memulai pekerjaan untuk mengintegrasikan ketiga aplikasi sudah dimulai dari sekarang dan akan rampung pada akhir 2019 atau awal 2020.

"Kami masih dalam tahap awal pekerjaan dan berencana untuk menyelesaikannya pada akhir tahun ini atau pada awal 2020," bunyi laporan tersebut.

Sebenarnya, Facebook sudah mengintegrasikan aplikasi yang mereka garap. Misal, jika seorang pengguna Instagram mengunggah konten gambar di fitur Stories, maka ada pilihan agar konten itu bisa dibagikan pula ke Facebook Stories