Find Us On Social Media :

Mayoritas Perusahaan Indonesia Belum Prioritaskan Teknologi Digital

By Adam Rizal, Sabtu, 2 Februari 2019 | 06:00 WIB

Ilustrasi transformasi digital

IDC Indonesia melaporkan mayoritas perusahaan di Indonesia belum menerapkan teknologi digital untuk jangka panjang. Hal itu dibuktikan dari survei IDC terhadap 100 perusahaan dari 16 industri berbeda pada tahun lalu.

Hasilnya, hanya 30,8 persen responden yang sudah menerapkan teknologi digital secara jangka panjang atau digitally determined.

Dari 30,8 persen responden, hanya 2,5 persen yang sudah mengubah model bisnisnya dengan mentransformasi pasar dan konsumen dengan teknologi digital. Sisanya, masih berada di tahap integrasi berkelanjutan.

Di luar 30,8 persen responden, ada perusahaan-perusahaan yang belum menerapkan teknologi secara berkelanjutan. Kebanyakan dari mereka melibatkan transformasi digital di dalam strateginya untuk jangka pendek.

Head of Operations IDC Indonesia Mevira Munindra mengatakan industri perbankan menjadi salah satu responden yang paling potensial dalam menerapkan transformasi digital. "Ketika bicara tentang digital transformation, ketika (para perusahaan) berkompetisi untuk menciptakan hal baru, maka itu pasti akan membutuhkan digital determination, yaitu suatu karakteristik yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk transform," ujarnya.

Mevira mengatakan perusahaan yang tergabung dalam digitally determined memiliki beberapa kriteria, salah satunya strategi digital yang menyatukan aspek teknologi informasi dengan digitalisasi.

"Digital transformation itu adalah corporate strategy. Jadi, salah satu elemen yang kami lihat dimiliki oleh digitally determined enterprise adalah one single corporate strategy," kata Mevira.

Selain itu, perusahaan yang digitally determined juga telah melakukan investasi jangka panjang, memberikan informasi mengenai transformasi digital ke manajemen, serta memiliki platform digital tunggal yang mengintegrasikan seluruh unit bisnisnya.

"Ini (digitally determined) masih belum ditemukan di banyak perusahaan di Indonesia," pungkasnya.

Aplikasi Tumbuh 15 Persen

IDC memperkirakan bahwa jumlah pengembang aplikasi di Indonesia akan tumbuh sebesar 15 persen pada 2024 mendatang karena makin banyaknya institusi-institusi yang memberikan edukasi mengenai pengembangan aplikasi.

Salah satunya adalah Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD City, Tangerang Selatan yang diresmikan tahun lalu. Ini merupakan akademi pengembang aplikasi perdana yang didirikan Apple di Asia Tenggara.