Find Us On Social Media :

Cara Bakmi GM Menangkap Kebutuhan Konsumen lewat Loyalty Program

By Wisnu Nugroho, Selasa, 5 Februari 2019 | 22:10 WIB

Bakmi GM merombak loyalty programnya agar bisa lebih memahami kebutuhan pelanggan

Maksimalkan Data

Data konsumen offline ini juga bermanfaat ketika perusahaan retail beranjak ke online. Salah satu tantangan industri retail saat ini adalah kecenderungan konsumen membeli produk dari agregator atau marketplace (seperti membeli makanan via GoFood atau membeli tiket via Traveloka).

Di satu sisi, pemilik restoran diuntungkan karena aggregator membantu restoran mendapatkan lebih banyak pelanggan. Namun di sisi lain, ketergantungan yang berlebihan terhadap aggregator akan meningkatkan resiko, karena harus menuruti aturan main dari aggregator. “Karena itu, pemilik bisnis seharusnya mencari keseimbangan antara transaksi di aggregator dengan transaksi di situs online sendiri” ungkap Ganesh.

Keseimbangan tersebut bisa dicapai jika perusahaan dapat memberikan pelayanan lebih kepada pelanggan setianya. Ganesh mengambil contoh salah satu jaringan hotel yang memberikan fasilitas ekstra, seperti welcome drink atau room upgrade, kepada pelanggan yang memesan kamar dari situs hotel tersebut. “Hal tersebut bisa tercapai jika perusahaan tahu siapa pelanggannya” tambah Ganesh.

Karena itu, Ganesh menyarankan setiap perusahaan retail untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya tentang pelanggan mereka. “Saat ini, teknologi telah memungkinkan hal tersebut” ungkap Ganesh. Namun Ganesh juga mengingatkan, konsumen harus mendapatkan manfaat ketika memberikan datanya. “Konsumen hanya akan memberikan datanya jika ia mendapat manfaat dari data tersebut” tambah Ganesh.

Seperti di Bakmi GM, ketika penukaran hadiah kini menjadi lebih personal. “Penukaran hadiah yang ditawarkan jadi beragam, menyesuaikan dengan data pelanggan yang selama ini terekam dalam transaksi” ungkap Tammy.