Find Us On Social Media :

Enggan Didikte AS, Jerman Izinkan Huawei Beroperasi dengan Syarat ini

By Adam Rizal, Jumat, 8 Februari 2019 | 18:30 WIB

Tidak Mau Didikte AS, Jerman Izinkan Huawei Beroperasi dengan Penuhi Syarat ini

Saat ini Huawei mengalami tantangan berat dalam pengembangan bisnisnya karena Huawei mendapatkan tekanan dari negara-negara Barat yang memboikot produk dan layanannya.

Negara-negara barat yang dipelopori Amerika serikat (AS) menduga Huawei memberikan data-data pengguna kepada pemerintah Tiongkok. AS khawatir peralatan teknologi milik Huawei digunakan sebagai mata-mata oleh pemerintah Tiongkok.

AS menggunakan kekuatannya melobi sekutu-sekutunya seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, Kanada, Inggris dan Perancis untuk memblokir Huawei. Namun, Jerman sedikit berbeda dari negara sekutu AS lainnya yang tidak bisa didikte oleh AS.

Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan Huawei beroperasi dan menjual layanan 5G di negaranya. Dengan syarat, Jerman membutuhkan jaminan dari Huawei bahwa mereka tidak akan memberikan data kepada pemerintah Tiongkok.

Merkel mengatakan keamanan merupakan salah satu faktor penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin bekerja di Jerman. Ia pun harus memastikan bahwa pemerintah Tiongkok tidak bisa mengakses data-data warga Jerman.

"Kami harus berbicara dengan Tiongkok untuk memastikan bahwa Huawei tidak menyerahkan semua data pengguna kepada pemerintah Tiongkok," kata Merkel seperti dikutip CNN.

Merkel menambahkan bahwa Jerman akan membutuhkan pengamanan khusus untuk melindungi data.

Huawei sendiri telah mengelak dari tuduhan bahwa produk mereka memiliki risiko keamanan, dan menegaskan bahwa mereka merupakan perusahaan privat yang tidak memiliki hubungan dengan pemerintah Tiongkok.

Pemerintah Jerman saat ini masih belum memutuskan apakah akan mengikutsertakan Huawei dalam proyek 5G di negaranya. Tapi, Amerika Serikat telah mendesak sekutunya di Uni Eropa untuk tidak menggunakan perangkat buatan Huawei.

Tekanan AS

Amerika Serikat meminta Uni Eropa sebagai sekutu pentingnya, agar tidak menggunakan perangkat besutan Huawei. Demikian dikatakan oleh sumber pejabat Departemen Luar Negeri AS yang tak mau disebut identitasnya.

Setelah pertemuan dengan Komisi Eropa dan pemerintah Belgia di Brussels, pejabat AS memperingatkan bahwa Huawei berpotensi membahayakan keamanan.