Saat ini Indonesia sudah memiliki empat startup yang berada di level unicorn yaitu BukaLapak, Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. Startup unicorn sendiri memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar atau Rp14 triliun.
Ketua Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung memprediksikan Indonesia akan memiliki dua-tiga startup unicorn baru dalam dua tahun mendatang atau tahun 2021.
"Perusahaan e-commerce yang ada saat ini di Indonesia berpeluang jadi unicorn, mengikuti jejak BukaLapak dan Tokopedia," ucapnya
"E-commerce bisa jadi unicron asalkan memenuhi tiga syarat yakni transaksi besar, frekuensi transaksinya cukup sering, dan jangkauan konsumennya cukup besar," ujarnya.
"Saya melihat yang jadi unicorn itu yang existing player, bukan yang baru. Kalau benar-benar baru dari nol, terus jadi unicorn, itu harus melewati yang 10 (marketplace) ini dulu, yang 10 ini saja baru dua yang jadi unicorn," katanya.
Selain e-commerce, Untung melihat bahwa startup yang menghadirkan layanan ticketing dan e-Wallet berpeluang jadi unicorn selanjutnya.
"Apalagi anak-anak sekarang suka traveling," ujarnya.
Rambah Offline
Para pelapak yang tergabung di Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) pun merambah ranah offline dengan menggelar acara pasar idEA 2019.
Melalui Pasar idEA 2019, para pelaku e-Commerce pun akan membawa merchant-merchant terbaik mereka untuk melapak secara offline.
Ignatius mengatakan pasar idEA 2019 akan mempertemukan penjual dengan pembeli sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat yang berhubungan dengan e-Commerce.
"Ini bukan sekedar pameran dagang walau ada dagang di dalamnya. Tetapi ini kita fokuskan kepada sosialisasi untuk edukasi, bagaimana mengatasi konflik-konflik terjadi saat berbelanja online," ujar Untung.
Untung mengatakan bahwa Pasar idEA 2019 yang merupakan ajang khusus yang menyangkut segmen Business to Consumer (B2B).
Sebelumnya, idEA memiliki ajang tahunan bernama Indonesia e-Commerce Summit & Expo (IESE), namun perhelatan tersebut terkesan tak fokus karena menyasar Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B).
Pasar idEA 2019, merupakan gabungan dari segala event yang lebih dulu eksis seperti kolaborasi skala kecil dari GIIAS, Javajazz, travel fair, hingga Indocomtech. Konsep tersebut untuk menarik pengunjung datang ke event perdana dari Pasar idEA 2019.
Pasar idEA 2019 sendiri rencananya akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada tanggal 15-18 Agustus 2019.
Pameran seluas 17.000 meter persegi itu akan diisi kurang lebih dari 250 eksibitor dari para pelaku e-Commerce Indonesia. Harga tiket masuk ke Pasar idEA 2019 dipatok Rp 30 ribu saat hari biasa dan Rp 50 ribu di akhir pekan.
"Kita belum men-set soal transaksinya karena ini event perdana. Kita lebih targetkan kepada selama empat hari itu bisa mendatangkan sampai 120 ribu penunjung," pungkasnya.