Di tengah perkembangan startup yang sedang pesat di Indonesia saat ini, nyatanya startup di bidang kesehatan mulai banyak menarik hati para investor lantaran dinilai menjadi salah satu bidang di startup yang kini sangat menjanjikan dari segi bisnisnya.
Seperti startup Halodoc misalnya. Baru-baru ini, startup asal Tanah Air ini mengumumkan telah mendapatkan pendanaan saham terbaru seri B sebesar USD65 juta yang dipimpin oleh UOB Venture Management.
Dalam pendanaan ini, terlibat juga beberapa investor baru lainnya seperti Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan WuXi AppTec serta beberapa investor Halodoc terdahulu.
Ini merupakan pendanaan terbesar kedua Halodoc sejak didirikan pada April 2016. Rencananya Halodoc akan menggunakan dana tersebut untuk kelanjutan pembangunan teknologi dan infrastruktur layanan kesehatan, sekaligus memperluas kerjasama strategis dengan berbagai rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan di Indonesia.
Seperti diketahui, Halodoc merupakan platform layanan kesehatan digital yang tersedia di aplikasi smartphone dan situs internet yang memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan komunikasi langsung ke lebih dari 20.000 dokter berlisensi di Indonesia, kapanpun dan dimanapun.
Menariknya, pengguna juga dapat melakukan pemesanan cek laboratorium yang dapat dilakukan di rumah serta melakukan pemesanan obat melalui aplikasi di 1.300 apotek rekanan yang dapat diantar dalam waktu kurang dari 1 jam.
Alami Peningkatan Jumlah Pengguna
Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa yang tersebar di 17.000 pulau, akses layanan kesehatan yang andal dan dapat dipercaya masih menjadi salah satu masalah besar di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data dari Frost and Sullivan, nilai industri kesehatan di Indonesia diperkirakanakan mencapai USD 21 triliun pada 2019, meningkat dari USD 7 triliun di 2014. Disinilah, Halodoc memegang peranan penting dalam mentransformasikan sektor kesehatan melalui pemanfaatan teknologi dan solusi yang inovatif.
Penggunaan platform Halodoc di tahun 2018 meningkat sebesar 2.500%, melebihi ekspektasi awal, yang mencerminkan secara jelas tingginya permintaan akan kenyamanan dan kemudahan akses layanan kesehatan. Bahkan, Halodoc dinobatkan sebagai “Most Innovative Start-up in Asia” pada November 2018 oleh Galen Growth Asia, sebuah organisasi yang mengamati ekosistem startup kesehatan di Asia Pasifik.
Jonathan Sudharta selaku Founder dan Chief Executive Officer Halodoc, menjelaskan bahwa pada dua tahun terakhir ini Halodoc mengalami perkembangan yang sangat pesat.
“Sampai hari ini, Halodoc telah memberikan layanan kesehatan bagi 2 juta penggunanya setiap bulan, dimana setengahnya berada di luar Pulau Jawa. Terdapat potensi yang besar bagi kami untuk memanfaatkan teknologi guna memperluas jangkauan layanan kesehatan konvensional, serta menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi populasi besar Indonesia," ujar Jonathan.