Find Us On Social Media :

Smart City Index: Vienna dan London Jadi Kota Cerdas Terbaik di Dunia

By Rafki Fachrizal, Selasa, 12 Maret 2019 | 11:01 WIB

Ilustrasi Smart City

Populasi yang terus bertambah, kemacetan lalu lintas, dan polusi udara adalah tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan kota kecil dan besar di seluruh dunia.

Masalah-masalah ini berpeluang untuk diselesaikan dengan teknologi digital yang diintegrasikan ke dalam strategi kota cerdas.

Sebagai contoh, layanan mobilitas berbasis online yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen lalu lintas kota cerdas dan didukung dengan jaringan listrik intelijen.

Ini adalah salah satu temuan dari "Smart City Index" versi kedua, sebuah indeks oleh para ahli dari perusahaan Roland Berger yang mengevaluasi 153 kota-kota metropolis di dunia.

Rata-rata, kota-kota metropolitan Asia seperti Shanghai, Seoul, dan Singapura telah menghadirkan strategi kota cerdas yang paling menarik untuk dijadikan studi banding.

Di dalam indeks terbaru ini, Kota Vienna berhasil berada di urutan pertama kota cerdas terbaik disusul dengan London yang berada di peringkat kedua.

"Ibukota Austria (Vienna) berada di peringkat pertama karena strategi kerangka terintegrasi dan solusi inovatif untuk mobilitas, lingkungan, pendidikan, perawatan kesehatan dan administrasi publik, serta sistem untuk memantau kemajuan masing-masing proyek," jelas Thilo Zelt, Partner Konsultan Manajemen Roland Berger.

Butuh Terintegrasi

Jumlah kota dengan strategi kota cerdas tumbuh hingga dua kali lipat selama dua tahun terakhir, meningkat dari 87 menjadi 153.

Namun, 90 persen dari kota-kota yang disurvei ini masih belum memiliki strategi kota cerdas yang terintegrasi.

Meski begitu, strategi hanyalah langkah pertama - implementasi juga perlu diperhitungkan dengan benar.

Kota Vienna mendapat nilai bagus dari aspek penawaran e-kesehatan yang canggih. Bahkan, Vienna merupakan kota pertama di dunia yang menggunakan bahasa Jerman dalam menawarkan data publik terbuka.