Acer menghadirkan salah satu varian notebook entry-level berbasis AMD Ryzen mobile melalui seri Aspire 3. Dengan seri lengkap A315-41-R3LC, notebook ini memiliki dimensi yang besar. Dimensi ini sedikit banyak karena ukuran layar 15,6 inci serta keyboard yang juga menyertakan tombol numpad.
Padahal biasanya ukuran layar ini kerap digunakan pada notebook gaming. Meski demikian resolusinya disesuaikan dengan kelasnya yaitu hanya 1.366 x 768 pixel. Berbekal layar LCD berpanel TN dengan backlight LED, tidak heran jika sudut pandangnya lebih terbatas dibanding IPS. Namun keuntungannya adalah layar yang sudah antiglare, sehingga tidak mengganggu pandangan akibat pantulan cahaya atau lampu.
Notebook ini menggunakan desain minimalis, tetapi cover dan area palm rest menggunakan motif garis-garis kesat. Ini sedikit banyak membuat tampilannya lebih elegan dibanding desain minimalis polos. Yang menarik, bagian engselnya bisa ditekuk rata sampai sekitar 180 derajat lebih. Ini membuat penggunaannya lebih fleksibel bagi Anda yang membutuhkan sudut pandang berbeda.
Acer Aspire 3 menyertakan HDD dengan kapasitas satu terabyte. Menariknya, notebook ini memberikan opsi untuk upgrade ke SSD dengan disertakannya selot M.2. Memori utamanya sendiri hanya berkapasitas empat gigabyte dengan jenis DDR4. Jika dirasa kurang, Anda bisa menambahkan karena masih tersedia selot kosong. Acer Aspire 3 mendukung memori utama maksimal sampai 16 GB dengan kanal ganda.
Untuk kemudahan, Acer menyediakan dua akses khusus untuk upgrade memori utama dan hard disk tanpa perlu membongkar seluruh cover bagian bawah. Sayangnya, tidak disediakan akses khusus untuk komponen SSD sehingga Anda mesti membongkar seluruh cover jika ingin menambahkan media simpan tersebut.
Acer Aspire 3 yang kami uji menggunakan prosesor AMD Ryzen 3 2200U yang ditujukan bagi komputasi lebih sederhana. Ini yang membuatnya cocok digunakan untuk para pelajar sampai pekerja kantoran yang sering menggunakan aplikasi berbasis office, menjelajahi internet, ataupun menonton film dan mendengarkan musik. Namun tunggu dulu, setelah kami melakukan pengujian, ternyata kemampuannya lebih daripada itu.
Sebagai notebook entry-level, kinerja yang dihasilkannya terbilang bagus di kelasnya. Aplikasi umum yang disimulasikan menggunakan PCMark 8, mampu menghasilkan skor tinggi. Begitu pula dengan pengujian menggunakan aplikasi uji lainnya yang mampu bersaing dengan notebook Intel Core i5-7200U dengan kartu grafis AMD Radeon R5 M430 (lihat tabel).
Begitu pula dengan grafis terintegrasi Radeon Vega 3 Graphics yang masih mampu menjalankan aneka game ringan yang biasa digunakan pada kompetisi e-sport seperti CS: GO ataupun Dota 2. Saat kami uji, CS: GO mampu menghasilkan skor di kisaran 70 fps, sedangkan Dota2 mendapatkan skor 100 fps, yang cukup tinggi untuk kelas grafis terintegrasi entry-level. Skor ini diperoleh dengan pengaturan resolusi rendah (low).
Dengan prosesor seri U yang hemat daya, otomatis suhu yang dihasilkannya juga rendah. Stress test menggunakan AIDA64 menampilkan suhu yang hanya berada di kisaran 39 derajat. Sementara untuk daya tahan baterai, Anda masih bisa bekerja dengannya selama kurang lebih 3 jam 47 menit. Jika digunakan untuk menonton film definisi tinggi, notebook ini mampu bertahan sampai kisaran 2 jam 28 menit.
Sebagai notebook entry-level, pada tombol keyboard tidak terdapat backlight, tetapi keyboard menyertakan tombol numpad seperti halnya pada sistem desktop.
Notebook ini menyediakan dua pintu akses untuk kemudahan upgrade komponen berupa memori utama dan HDD tanpa harus membuka seluruh cover bagian bawah.