Find Us On Social Media :

Begini Modus "Virus Iklan" Infeksi Ratusan Aplikasi Android

By Adam Rizal, Senin, 18 Maret 2019 | 11:30 WIB

Ilustrasi Android Malware

Ratusan aplikasi Android yang tersedia di Play Store disebut telah terjangkit oleh "virus iklan" alias adware yang bisa menampilkan iklan di ponsel tanpa seizin pengguna.

Hal ini diketahui dari hasil riset tim peneliti dari CheckPoint yang menemukan bahwa terdapat setidaknya lebih dari 200 aplikasi Android yang terinfeksi adware.

Adware bisa sangat mengganggu bagi pengguna smartphone karena menampilkan iklan berupa banner atau pop-up yang memenuhi layar ponsel demi menghasilkan uang bagi si pembuat. Tak hanya menjengkelkan, adware yang telah menginfeksi perangkat dan terus-terusan menampilkan iklan juga akan mempengaruhi daya tahan baterai.

Kembali lagi ke temuan CheckPoint, mengacu pada riset tersebut, mayoritas aplikasi yang dijangkiti adware ini merupakan game jenis simulator yang dikondisikan seperti situasi di kehidupan nyata, misalnya simulasi menjadi sopir truk, sopir bus, dan sebagainya.

Tim peneliti dari CheckPoint bahkan menyebut adware ini dengan istilah "SimBad" lantaran sebagian besar aplikasi yang terjangkit adware ini memang berasal dari game dengan genre simulation.

Menariknya, beberapa di antaranya adalah game yang telah diunduh sebanyak 5 juta hingga 10 juta kali, seperti Snow Heavy Excavator Simulator, Hoverboard Racing, Ambulance Rescue Driving, dan sejenisnya.

Jika ditotal, ratusan aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 150 juta kali. Tim CheckPoint juga mengklaim bahwa pihaknya telah melaporkan hal ini ke Google, selaku penyedia aplikasi, dan menyebut ratusan aplikasi tersebut telah dihapus dari Play Store seperti dikutip CheckPoint.

Orang di balik panggung Sejatinya, SimBad memang ditanamkan di dalam sistem aplikasi sehingga tak bisa dilihat oleh pengguna awam. Namun, cara kerja dan perilaku adware bisa diamati.

Ketika pengguna telah mengunduh dan memasang aplikasi yang terjangkit SimBad pada ponselnya, aplikasi tersebut akan mengirimkan sinyal ke server pengontrol adware.

Setelah adware terpasang, orang di balik panggung yang mengontrol server tersebut bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan ke ponsel pengguna.

Misalnya, "memaksa" pengguna untuk membuka link situs adware/phishing atau penipuan di peramban ponsel serta mengalihkan (redirect) pengguna ke Play Store untuk membuka aplikasi berbahaya yang telah diatur oleh pelaku yang menanam adware itu.

Aplikasi yang disusupi adware SimBad juga bisa mengunduh dan memasang aplikasi "remote", yakni aplikasi berbahaya untuk mengendalikan smartphone pengguna dari jauh tanpa diketahui.