Suara laju kendaraan terdengar nyaring mengisi jalan raya Cepu yang kosong. Sore itu langit mulai menjingga. Dua orang pemuda yang berboncengan sepeda motor hendak menuju Bengkel Cahaya Baru Motor. Bukan untuk membetulkan sepeda motor, melainkan menemui sang pemilik.
Imam Sujai, yang membonceng, membuka percakapan. “Apakah kita akan diterima magang di bengkel ini? Dan, semisal diterima, apa saja yang akan kita lakukan di sini? Berapa bulan kita harus membantu?”. Hery Fitriono, yang mengendarai, hanya menyeringai sembari membalas sekenanya karena ia juga tidak tahu.
Bengkel Cahaya Baru Motor sendiri adalah milik Novin Purwanto, pria berusia 34 tahun yang mendirikan bengkel ini sejak tahun 2017. Bengkel tersebut berada tepat di depan rumah orang tuanya di sisi Jalan Raya Cepu-Blora, Wonorejo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Jalan raya Cepu adalah jalur yang dilewati oleh kendaraan lintas kota yang menghubungkan Surabaya, Purwodadi, dan Semarang. Mungkin lantaran posisinya itu, perbengkelan sepeda motor menjadi budaya yang digemari para pemuda Cepu. Tidak jarang, dari utak-atik motor, persahabatan pun terjalin.
Sore itu, Imam dan Hery bermaksud melamar magang di bengkel milik Novin. Novin pun menerima mereka. Bengkel Novin telah terpilih sebagai bengkel mitra Pertamina Lubricants, sekaligus menjadi tempat magang bagi para peserta Enduro Student Program (ESP) Batch 1 di Bojonegoro. Program itu diikuti sebanyak 21 peserta—di antaranya Imam dan Hery.
Pertamina Lubricants memilih bengkel Novin menjadi mitra karena mereka menilai bahwa bengkelnya terhitung berpengalaman lantaran sudah berjalan selama lima tahun. ESP adalah program corporate social responsibility berbasis Creating Shared Value (CSV) khusus di bidang pelatihan teknis sepeda yang bertujuan untuk melahirkan entrepreneur muda dibidang perbengkelan roda dua.
Program ESP pertama kali diluncurkan di wilayah Cilacap tahun 2016 dan sudah dijalankan di berbagai wilayah lainnya di Indonesia, seperti Cepu dan Bojonegoro. Pelatihan ini melibatkan beberapa bengkel di daerah untuk dijadikan mitra, seperti Bengkel Cahaya Baru Motor milik Novin.
Novin menjadikan ruang tamu berukuran sekitar satu lapangan bulu tangkis sebagai tempat menyimpan motor-motor yang belum selesai diperbaiki. Temboknya terbuat dari semen, dan bilik-bilik ruangannya berbahan dasar kayu.
Merawat Mimpi
Novin sebenarnya sudah merintis usaha bengkel pada tahun 2013. Kala itu, ia menamainya Bengkel Ipung, diambil dari nama adik kandungnya. Namun beberapa tahun berjalan, bengkel miliki Novin mengalami kemerosotan. Bengkelnya sepi, dan akhirnya tutup hingga waktu yang tak tentu. “Saya putus asa di bengkel ini,” ujarnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. Setelah enam bulan berburu, ia mendapat pekerjaan menjadi sales motor. Untuk menambah pemasukan, malamnya Novin membuka warung angkringan.
Novin Purwanto di Bengkel Cahaya Baru Motor miliknya di Cepu, Jawa Tengah
Suatu malam, saat sedang nongkrong di sebuah warung, Novin mendengar keluh kesah para pengunjung warung itu tentang susahnya mencari bengkel. Para anggota Komunitas RX King yang ia ikuti pun turut mendukung Novin untuk membuka kembali bengkelnya.