Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengharapkan semua operator seluler membuka jaringan telekomunikasi di semua rute Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
"Idealnya semua operator harus membuka jaringan di rute dan stasiun MRT Jakarta, baik itu di tunnel (terowongan bawah tanah) atau di atas tanah. Kita maunya seperti di Singapura, dimana orang bisa berkomunikasi di mana saja saat naik MRT," kata Rudiantara usai membuka acara Future Digital Economy Lab di Jakarta.
Rudiantara mengatakan masyarakat menginginkan ada jaringan Internet di jalur MRT dan bisa berkomunikasi di bawah tanah atau stasiun-stasiun.
"Jadi, apakah pihak MRT ingin ada coverage atau enggak di dalamnya. Tentunya, harus ada pemikiran strategi, mesti duduk sama-sama, dan seperti apa penerapannya nanti," ucap pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.
Rudiantara menuturkan, kondisi industri seluler saat ini ada operator yang mampu menggelontorkan investasi besar, tetapi juga ada yang tidak bisa bekerjasama atau memiliki modal terbatas.
"Semua operator pasti ingin melayani masyarakat. Maka dari itu, jangan jadikan fasilitas telekomunikasi sebagai alat untuk membatasi operator yang modalnya terbatas. Semua bisa masuk, tergantung besaran komposisinya. Itu terserah mekanisme pasar (antara MRT Jakarta dengan operator)," ujarnya.
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengaku pihaknya kebanyakan menerima keluhan sinyal seluler pada saat Ratangga (sebutan MRT Jakarta) melintas rel bawah tanah.
"Jadi, untuk evaluasi kebanyakan mengenai sinyal seluler di bawah masih belum stabil," ujar Kamaluddin.
Kesiapan Operator?
Lalu, bagaimana kesiapan operator seluler dalam menyediakan fasilitas internet di sepanjang jalur MRT?
Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan menyatakan sejauh ini hanya Telkomsel yang sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta. "
Total ada 74 sektor dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. Untuk 4G, kami pakai carrier aggregation LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan," tuturnya.
Manager External Media Relations Telkomsel Singue Kilatmaka menambahkan, pihaknya serius melayani kebutuhan masyarakat yang akan menggunakan MRT karena moda tersebut diperkirakan akan menjadi primadona baru transportasi masyarakat metropolitan.
"Di Jakarta, Telkomsel mengantongi 7,8 jutaan pelanggan. Perkiraan kami nanti load trafik akan tinggi saat pagi dan sore jelang malam. Layaknya di Singapura atau Hong Kong, pengguna MRT tentunya tetap mau eksis selama di jalan," katanya.
Adapun dua operator seluler besar Indosat Ooredoo dan XL Axiata mengaku berkomitmen mendukung tersedianya layanan telekomunikasi di jalur MRT.
"Kami berkomitmen mendukung tersedianya layanan telekomunikasi di sepanjang jalur MRT. Saat ini kami masih dalam proses finalisasi untuk kerjasama ini," kata Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo via pesan singkat.
Sementara Head of External Communication XL Axiata Henry Wijayanto menuturkan pihaknya tentu akan mendukung penyelenggaraan layanan telekomunikasi untuk membantu kelancaran masyarakat dalam berkomunikasi, termasuk di jalur MRT.
"XL Axiata akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk penyedia layanan dan fasilitas MRT. Saat ini masih dalam tahap diskusi dengan pihak penyelenggara fasilitas di layanan MRT," ujarnya.