Find Us On Social Media :

Selamat Tinggal Samsung Galaxy J di Indonesia!

By Adam Rizal, Senin, 25 Maret 2019 | 11:30 WIB

Samsung Galaxy J8 dan J6

Smartphone seri Galaxy A terbaru dari Samsung mulai memasuki pasaran Indonesia, dimulai dari Galaxy A50 dan A30 yang akan segera disusul oleh Galaxy A20 dan Galaxy A10.

Lini Galaxy A ini memiliki rentang harga yang luas, mulai dari segmen bawah hingga menengah, sehingga menggeser peranan lini ponsel lain dari Samsung, yakni Galaxy J di entry level.

Samsung Indonesia pun menyatakan telah menghentikan produksi seri Galaxy J. Saat ini lini ponsel tersebut mungkin masih bisa ditemukan di toko-toko, tapi itu sebatas menghabiskan stok saja.

Ke depan, tidak akan ada lagi ponsel Samsung Galaxy J di pasaran Indonesia.

“Kami ingin bawa konsumennya (Galaxy J) ke Galaxy A, yang akan dibawa dari middle hingga entry,” ujar Senior Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, Selvia Gofar di Jakarta.

Nantinya, lanjut Selvia, Samsung akan menyederhanakan lini ponselnya di Indonesia menjadi empat seri saja, yakni Galaxy S, Galaxy Note, Galaxy A, dan Galaxy M. Seri Galaxy A yang dimaksud adalah lini terbaru yang nomor modelnya terdiri dari dua digit, misalnya Galaxy A50 atau A30.

Menurut Selvia, lini Galaxy A baru ini akan menggantikan lini Galaxy A lama yang nomor modelnya terdiri dari satu digit, misalnya Galaxy A7 atau A9.

Di segmen bawah, Samsung memiliki lini Galaxy M yang harganya berdekatan dengan beberapa ponsel Galaxy A, namun Selvia mengatakan keduanya memiliki target konsumen berbeda.

“Galaxy M itu buat konsumen yang ingin selalu terhubung dengan baterai besar. Galaxy A untuk generasi live yang ingin selalu bikin konten,” katanya.

Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia Ju Yong mengatakan bahwa Galaxy M digadang-gadang menjadi andalan Samsung untuk penjualan online lewat toko-toko e-commerce Indonesia.

Samsung rupanya tergiur dengan potensi penjualan dari event online ala flash sale. Debut Galaxy M20 pada bulan lalu pun ditandai oleh sesi penjualan kilat.

“Kami mendengar konsumen, jadi ini (Galaxy M) bukan pengganti, tapi tambahan. Kami lihat pasar online untuk smartphone di Indonesia itu besar,” kata Yong.