Find Us On Social Media :

Inilah Perbedaan Cloud Gaming Microsoft xCloud dan Google Stadia

By Adam Rizal, Selasa, 26 Maret 2019 | 15:00 WIB

Inilah Perbedaan Platform Cloud Gaming Microsoft xCloud dan Google Stadia

Microsoft langsung meluncurkan platform cloud gaming xCloud untuk menjawab Google yang telah memperkenalkan platform gaming Google Stadia di ajang Game Developer Conference (GDC) 2019.

Microsoft xCloud dirancang khusus untuk konsol Xbox dan bisa dimainkan di perangkat mobile seperti ponsel, termasuk kontrolnya yang bisa dilakukan lewat layar sentuh.

Platform xCloud menawarkan layanan cloud gaming yang dapat melakukan streaming game berkualitas tinggi layaknya konsol atau PC.

Awalnya, Microsoft akan menggunakan daftar game yang sudah ada untuk Xbox dan fokus pada game bikinannya seperti Forza Horizon 4.

Para pengembang game pun tidak perlu merombak gamenya secara besar-besaran dan cukup melalui developer tool yang didesain untuk xCloud.

Salah satunya adalah penggunaan Touch Adaptation Kit yang membuat developer dengan mudah menerapkan kontrol layar sentuh ke game buatannya.

Phil Spencer (Bos Gaming Microsoft) mengatakan Microsoft berjanji akan tampil jor-joran di ajang Electronic Entertainment Expo (E3) 2019.

"Kami yakin akan memenangkan kompetisi ini (cloud gaming) karena Microsoft sendiri sudah mengembangkan cloud gaming sejak dua tahun lalu," ujarnya seperti dikutip The Verge.

Google Stadia

Google memperlihatkan keseriusannya untuk menggarap industri video game di dunia dengan memperkenalkan layanan cloud gaming bernama Google Stadia.

Google Stadia bukanlah sebuah konsol. Ia adalah sebuah layanan yang memungkinkan para pemain untuk bermain game secara streaming. Dengan kata lain, pemainnya tidak perlu melakukan instalasi file game di perangkat, melainkan cukup streaming seperti YouTube.

Layanan ini pun nantinya akan terintegrasi dengan YouTube sehingga para pemain bisa langsung memainkan game yang diinginkan setelah mereka menonton cuplikan videonya.

Menurut Google, layanan Stadia memang dibuat untuk menarget gamer yang gemar menonton video YouTube. Pasalnya Google menemukan bahwa konten game di YouTube ditonton selama lebih dari 50 miliar jam selama tahun 2018 lalu.

"Kami ingin menggeser orang dari yang hanya tertarik pada game menjadi bermain game," kata Phil Harrison, Wakil Presiden Google Stadia seperti dirangkum Buzzfeed.

"Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyatukan dunia menonton dan bermain game," lanjut Harrison.

Tak butuh perangkat Karena Stadia merupakan sebuah layanan cloud gaming, maka pemain tidak membutuhkan perangkat konsol (hardware) apapun untuk dapat memainkannya.

Layanan ini hanya membutuhkan koneksi internet yang cepat untuk bermain game. Google pun mengatakan, layanan ini akan dapat menayangkan game dalam resolusi 4K dan frame rate 60 FPS. Syaratnya, koneksi internet mesti berkecepatan minimum 25 Mbps.

Selain itu, pengguna pun tak perlu mengunduh file apapun untuk memainkannya. Game yang dijalankan melalui layanan Google Stadia bisa dimainkan lewat beberapa media yang berbeda seperti PC, tablet, maupun Chromecast.