Find Us On Social Media :

Ini Hukuman Bagi Grup yang Sering Sebar Konten Hoaks di Facebook

By Adam Rizal, Minggu, 14 April 2019 | 13:30 WIB

Ilustrasi Penyebaran Berita Hoax di Facebook

Facebook terus melakukan upaya untuk membenahi reputasinya sebagai platform sarang hoaks.

Upaya terbarunya menyasar laman grup-grup Facebook yang kerap membagikan hoaks dan informasi keliru, terlebih menjelang musim pemilu di berbagai negara.

Laman grup yang ketahuan rajin menyebar hoaks akan "dihukum", dengan membatasi sebaran informasinya di lini masa Facebook.

Perubahan itu cukup penting, untuk mencegah hoaks yang tersebar lebih luas, setidaknya di platform Facebook.

Jejaring sosial raksasa tersebut juga akan menyortir urutan berita, mulai dari yang sangat penting secara umum hingga berita populer. Cara ini kurang lebih sama dengan yang dilakukan Google dalam memberikan hasil pencarian.

Apabila situs sering ditautkan ke situs lain, sistem akan menganggap sumber tersebut terpercaya.

Cara ini disebut akan memudahkan Facebook untuk memberitahu penggunanya apakah penerbit yang merilis berita adalah sumber terpercaya atau tidak.

Facebook juga melakukan beberapa perubahan untuk cek fakta berita dengan menyertakan "Trust Indicators" dari The Trust Project, sebuah konsorsium dari penerbit berita yang mengawal faktualitas berita online.

Tak cuma di linimasa, Facebook juga melakukan beberapa perubahan di Messenger. Beberapa fitur WhatsApp yang digunakan untuk mengurangi sebaran hoaks mulai digulirkan ke Messenger.

Salah satunya label "forwared" yang mengnindikasikan bahwa pesan yang mereka terima bukan pesan orisinil melainkan sudah diteruskan sebelumnya.

Ada pula "tombol konteks" yang memungkinkan orang-orang untuk melihat detail informasi yang telah mereka kirim.

Perubahan lain juga digulirkan Facebook untuk membuat penggunanya merasa lebih aman berselancar di platform jejaring sosial itu seperti dirangkum The Verge.