Ada beberapa sejumlah politisi dan tim sukses salah satu pasangan calon presiden yang mengakui akun Twitter-nya diretas oleh beberapa oknum tertentu menjelang momen pencoblosan di Pemilu 2019.
Juru Bicara Twitter Indonesia mengatakan para politisi yang merasa akunnya diretas harus melapor ke Twitter dan Twitter berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
"Kalau ada yang merasa akunnya diretas, laporkan saja kepada kami. Kalau tidak ada laporan, kami tidak bisa menindak lanjuti," katanya di Jakarta.
Twitter memastikan jika tidak ada laporan dari pengguna, maka Twitter tidak bisa menelusuri permasalahan tersebut karena aturan privasi pengguna yang telah diusung medsos berlogo burung tersebut.
"Terkait peretasan, kami memperluas kriteria terkait waktu yang tepat bagi kami untuk mengambil tindakan terhadap akun yang mengaku bertanggung jawab terhadap sebuah aktivitas peretasan," tulis Twitter di situsnya
"Hal ini adalah ancaman dan insentif yang ditawarkan oleh pemilik akun kepada publik untuk mengajak mereka meretas akun-akun tertentu," tulis keterangan itu.
Sementara itu, adanya pemblokiran atau penangguhan akun pihak-pihak yang berkaitan dalam Pemilu 2019, Twitter mengklaim tidak menerapkan kebijakan berdasarkan ideologi politik.
Baca Juga : Jangan Panik! Ini Pertolongan Pertama Jika Akun Twitter Anda Diretas