Tidak ada yang aman di dunia media sosial walaupun perusahaan media sosial sudah menyertakan sistem keamanan yang berlapis.
Baru-baru ini, akun Twitter Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean diretas oleh tangan-tangan usil
Penggiat Internet Sehat ICT Watch Dewi Widya Ningrum menyarankan Anda bisa mencek apakah ada tweet 'tak terduga' yang terkirim dari akun kalian, padahal Anda tidak nge-tweet apapun.
"Apakah ada pesan direct messages (DM) yang mencurigakan? Apakah tiba-tiba ada akun lain yang kalian follow/unfollow atau blocking padahal kalian tidak melakukannya?," kata Dewi.
Selain itu, Anda dapat bisa mengecek apakah mendapat notifikasi "Kamu telah mengubah alamat email akun Twitter", padahal Anda tidak mengubah alamat email.
"Hal ini bisa terjadi kemungkinan karena password yang kalian gunakan lemah, atau komputer yang kalian gunakan telah terinfeksi virus atau malware, atau kalian berada di dalam jaringan (network) yang sudah disusupi program berbahaya," ujar Dewi.
Berikut pertolongan pertama jika akun Twitter Anda diretas?.
Ganti Password
Jika Anda masih bisa login, segeralah ganti password. Dengan begitu, si penyusup tidak bisa lagi beraksi menggunakan akun kalian.
Gantilah password dengan password yang kuat, yang terdiri dari kombinasi huruf, angka dan karakter, serta gunakan password yang sulit ditebak.
Anda pun bisa menggunakan aplikasi password manager seperti 1Password atau LastPass untuk memastikan kalian menggunakan password yang kuat dan unik di mana pun.
Jika Anda tidak bisa Login, Anda bisa mengatur ulang password Anda. Minta pihak Twitter mengirimkan petunjuk reset password ke email, dengan mengisi form ini. Masukkan username dan alamat email yang kalian pakai pada akun Twitter kalian.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR