Twitter mengklaim tahun 2018 merupakan tahun terbaiknya dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang tersebar secara global, khususnya di Indonesia.
"Tahun 2018 merupakan tahun terbaik Twitter di Indonesia," kata Country Industry Head Twitter Indonesia dan Malaysia Dwi Ardiansah di Jakarta.
Berdasarkan data internal, pada kuartal pertama 2018, pengguna Twitter secara global tumbuh 10 persen sedangkan di Indonesia mencatat kenaikan 11 persen.
Tren positif tersebut terus berlanjut di kuartal kedua dengan pertumbuhan globalnya 11 persen dan pertumbuhan di Indonesia mencapai 31 persen.
Pada kuartal ketiga, Dwi mengatakan pengguna aktif harian sebanyak 33 persen di saat kenaikan secara global hanya 9 persen. Pertumbuhan terus berlanjut pada kuartal terakhir tahun kemarin.
Twitter mengklaim adanya pertumbuhan sebesar 41 persen, sedangkan di global stagnan di angka 9 persen.
Berdasarkan demografi pengguna Twitter di Indonesia, pengguna Twitter laki-laki sebanyak 53 persen dan perempuan 47 persen. Dari segi usia, rentan umur 16-24 tahun merupakan yang mayoritas menggunakan platformnya.
Kemudian disusul oleh umur 23-34 tahun sebanyak 36 persen, umur 35-44 tahun sebanyak 18 persen, 45-54 tahun sebanyak 3 persen, dan 55-64 tahun sebanyak 1 persen. Pengguna Twitter Indonesia juga disebutnya 42 persen aktif setiap hari.
Konten
Meski demikian, Twitter mendapatkan keluhan dari para pengguna bahwa platform tersebut kurang nyaman digunakan karena banyak perdebatan dan pembicaraan yang tidak relevan.
Temuan tersebut, menurut Dwi, bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan secara global.
Twitter pun berstrategi memprioritaskan kesehatan dalam platform mereka dengan menyajikan konten yang relevan dengan pengguna.
"Perhatian kami ke kualitas konten pada 2018. Kami bekerja sama dengan penerbit berita terpercaya dan memastikan mereka bisa mendistribusikan konten secara tepat ke pengguna," kata Dwi.
Tidak hanya memperbaiki kualitas konten, Twitter juga berusaha menjangkau pengguna di luar kota-kota besar dengan menghadirkan aplikasi ringan Twitter Lite, yang ditujukan untuk para pengguna ponsel kelas menengah ke bawah dan koneksi Internet yang lambat.
"Kami fokus ke produk," kata Dwi menambahkan.
Twitter juga mencatat pertumbuhan konsumsi video di Indonesia mencapai lebih dari 150 persen