Ingin raup untung besar di momen Ramadan dan Lebaran? Mulailah kampanye pemasaran sejak dua minggu sebelum memasuki bulan Ramadan. Saran itu disampaikan oleh Criteo, platform periklanan untuk internet terbuka, berdasarakan hasil penelitian periode Ramadan 2018 lalu.
Penelitian ini mengungkapkan kinerja penjualan online yang kuat di wilayah Malaysia dan Indonesia antara tanggal 15 Mei sampai dengan 14 Juni 2018, yaitu menjelang dan selama Ramadan tahun lalu. Aktivitas konsumen biasanya menurun pada awal dan akhir Ramadan, yang kemungkinan dikarenakan masyarakat lebih fokus pada ibadah Ramadan selama periode tersebut.
Penjualan ritel online melonjak 10 hari menjelang Ramadan dan bertahan hingga dua minggu sebelum Idul Fitri, yaitu pada tanggal 15 Juni 2018. Di Indonesia sendiri, terjadi peningkatan sebesar 105 persen dalam penjualan ritel online pada 5 Juni 2018. Gabungan presentase di Malaysia dan Indonesia, terjadi peningkatan penjualan ritel online hingga 57 persen pada 4 Juni 2018.
Sementara pembeli di wilayah Timur Tengah biasanya berbelanja pada awal Ramadan dan aktivitas belanja mereka melambat mendekati Idul Fitri karena mereka fokus pada perayaan hari raya tersebut. Penjualan ritel online melonjak lebih awal, kenaikannya mencapai hingga 106 persen pada 26 Mei 2018. Perilaku berbelanja selama Ramadan di Turki serupa dengan yang terjadi di wilayah Malaysia dan Indonesia, dengan penjualan ritel online mencapai puncaknya dengan kenaikan hingga 50 persen seminggu sebelum Idul Fitri.
“Ramadan merepresentasikan pergeseran budaya yang mencolok dalam perilaku konsumen, dengan Timur Tengah dan Asia Tenggara sebagai wilayah utama. Selain itu, ekonomi Islam secara global juga bertumbuh dari tahun ke tahun, diperkirakan mencapai US$3 triliun pada 2023. Mengingat potensi pertumbuhan industri halal, penjual harus memanfaatkan momen Ramadan untuk menarik pembeli Muslim. Peritel harus mulai menjangkau pembeli dua minggu lebih awal dengan pesan yang relevan, terutama ketika pembeli berpikir untuk membeli hadiah bagi keluarga dan kerabat mereka. Karena sebagian pembeli mungkin berbelanja setelah Ramadan tiba, peritel harus terus menarik pembeli dengan penawaran spesial dan konten yang dipersonalkan selama Ramadan. Dengan melakukan hal tersebut, akan lebih mudah bagi peritel untuk menjadi pilihan utama ketika pembeli siap membeli hadiah dan berbagi sukacita Ramadan,”kata Alban Villani, Managing Director, SEA-Pacific, Criteo.
Jasa Perjalan Ramai Pasca Lebaran
Untuk pemasar jasa perjalanan, Criteo memberi saran untuk melanjutkan kampanye pemasaran hingga setelah Idulfitri untuk memaksimalkan investasi mereka.
Sementara itu, trafik untuk situs jasa perjalanan di wilayah Malaysia dan Indonesia juga terus menunjukkan kenaikan selama Ramadan, dengan kenaikan terbesar mencapai hingga 50 persen satu minggu setelah Idul Fitri. Penjualan jasa perjalanan online mulai melonjak satu minggu setelah Idul Fitri dan hal ini berlangsung selama dua minggu, dengan peningkatan hingga 13 persen.
Kenaikan yang sama juga terlihat di Timur Tengah dan Turki. Trafik untuk situs-situs jasa perjalanan menunjukkan kenaikan maksimum masing-masing sebesar 105 persen dan 69 persen di Timur Tengah dan Turki sekitar 2 minggu setelah Idul Fitri.
Criteo menyarankan agar para pemain di industri jasa perjalanan mempertahankan strategi periklanan yang kuat selama Ramadan, sehingga mereka dapat menarik banyak permintaan dan pemesanan oleh wisatawan setelah Idul Fitri.
Pembelian via Perangkat Mobile Meningkat
Insight menarik lainnya adalah pemasar harus fokus pada kampanye pemasaran berbasis perangkat mobile dan dalam aplikasi karena penggunaan perangkat mobile untuk berbelanja terus meningkat selama Ramadan
Penggunaan perangkat mobile untuk berbelanja terus meningkat selama Ramadan. Di Indonesia, penjualan mobile mengalami peningkatan hingga 58 persen. Di Malaysia dan Indonesia, penjualan mobile web menunjukkan kenaikan yang lebih besar mencapai hingga 69 persen, dibandingkan dengan penjualan pada komputer desktop yang mencapai 53 persen. Penjualan melalui aplikasi juga meningkat hingga sebesar 41 persen di Malaysia dan Indonesia.
Di Timur Tengah dan Turki, penjualan mingguan berbasis perangkat mobile masing-masing melonjak mencapai 17 persen dan 29 persen selama Idul Fitri. Membuat aplikasi yang mudah serta menciptakan pengalaman mobile web akan sangat penting dalam membantu penyedia perdagangan untuk mempertahankan penjualan yang kuat selama Ramadan.
“Estimasi nilai pasar jasa perjalanan Muslim saat ini diperkirakan mencapai US$180 miliar, namun ditargetkan meningkat hingga mencapai US$300 miliar pada 20262. Pertumbuhan ini didorong oleh ketergantungan Muslim Milenial dan Generasi Z pada media sosial dan internet untuk pemesanan jasa perjalanan dan melakukan pencarian objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Milenial Muslim menjadi audiens utama aktivitas belanja dan jasa perjalanan online. Brand perlu memastikan bahwa mereka menyasar segmen audiens ini. Menggerakkan konsumen baru dengan solusi seperti Criteo Customer Acquisition memungkinkan brand untuk dapat mengidentifikasi konsumen baru dari konsumen yang sudah ada berdasarkan perilaku pencarian dan pola belanja untuk memaksimalkan penjualan. Pemasar juga dapat memanfaatkan solusi App Install kami untuk melengkapi kampanye pemasaran ulang dinamis mereka dengan menarik pelanggan baru dan meningkatkan penjualan dalam aplikasi mereka serta menawarkan pengalaman belanja mobile yang ramah pengguna,” jelas Villani.
Criteo sedang bertransformasi menjadi mitra perusahaan teknologi yang menawarkan berbagai solusi, didukung oleh kumpulan data unik di mana kita melihat 1,9 miliar pembeli aktif setiap bulan dan lebih dari US$800 miliar transaksi secara global, serta didukung oleh artificial intelligence. Keseluruhan solusi Criteo memungkinkan pemasar untuk menyasar pelanggan terbaik, menemukan pelanggan baru yang kemungkinan besar akan membeli, dan menginspirasi audiens dengan penawaran yang unik.