OnePlus termasuk salah satu produsen smartphone yang paling awal memasarkan smartphone dengan teknologi isi ulang cepat baterai. Pada tahun 2016, mereka meluncurkan OnePlus 3 dan OnePlus 3T dengan Dash Charge.
Dash Charge diklaim mampu mengisi ulang baterai smartphone dari kosong sampai terisi 63% dalam waktu 30 menit. Setelah itu, smartphone dapat digunakan untuk memutar video secara nonstop selama tujuh jam. Parameter ini didapatkan dengan menguji teknologi Dash Charge tersebut pada OnePlus 3.
Belakangan, OnePlus mengembangkan lagi teknologi Dash Charge dan hasilnya diberi nama Warp Charge. Karena memiliki induk perusahaan yang sama dengan OPPO, Warp Charge memiliki kemiripan dengan VOOC.
Qualcomm Quick Charge
Quick Charge merupakan teknologi isi ulang cepat baterai yang melekat pada SoC Qualcomm. Jika seseorang memiliki smartphone dengan SoC tertentu Qualcomm, ada kemungkinan smartphone tersebut dapat diisi ulang baterainya dengan cepat.
Pasalnya, meskipun Quick Charge merupakan fitur yang ada pada sebuah SoC Qualcomm tipe tertentu, tetapi sifatnya opsional. Produsen smartphone bisa saja tidak mengaktifkan fitur ini dengan alasan tertentu, misalnya untuk menekan harga.
Pada Quick Charge, Qualcomm memilih untuk menaikkan tegangan di atas nilai standar demi mencapai daya listrik yang lebih besar. Charger yang mendukung Quick Charge terkini misalnya bisa memberikan tegangan 9 volt, 12 volt, bahkan 20 volt.
USB Power Delivery
USB Power Delivery sebenarnya lebih merupakan sebuah standar dalam penghantaran daya melalui USB. Pada awalnya, standar USB mensyaratkan port dan kabel USB yang mampu menangani tegangan 5 volt dan arus 0,5 ampere. USB Power Delivery memungkinkan sebuah sistem USB untuk menangani tegangan sampai 20 volt dan arus sampai 5 ampere.
USB Power Delivery ini tidak hanya berlaku untuk pengisian ulang baterai smartphone, melainkan pengisian ulang baterai berbagai perangkat lainnya yang sesuai seperti notebook. Uniknya lagi, USB Power Delivery memungkinkan sebuah port USB untuk mengeluarkan maupun menerima arus listrik. Jadi, sebuah smartphone bisa menjadi power bank untuk gawai lain.