Vivo memamerkan ponsel unika Vivo Apex 2019 di Jakarta dalam sebuah acara diskusi bersama beberapa awak media dan pengamat gadget pada Jumat kemarin.
Seperti pendahulunya, Vivo Apex 2019 membawa terobosan teknologi yang dikembangkan oleh tim riset dan pengembangan (R&D) Vivo.
Untuk tahun ini, Vivo Apex mengusung konsep yang unik karena menanggalkan semua tombol fisik dan lubang. Alhasil, terciptalah ponsel berbodi mulus dengan layar penuh tanpa "notch" atau poni.
Ini bukanlah pertama kalinya Vivo memamerkan Vivo Apex di Indonesia. Namun tetap saja, tebersit kecurigaan apakah Vivo akan meluncurkan Vivo Apex dalam wujud ponsel komersil di tanah air?
"Tidak menutup kemungkinan," kata Yoga Samiaji (Senior Product Manager PT Vivo Mobile Indonesia) di Jakarta.
Menurut Yoga, dari sisi teknologi yang dibuat Vivo sudah siap, namun perlu dipastikan lagi apakah infrastruktur dan pasar di Indonesia sudah siap menerima teknologi baru.
"Kalau belum siap, ya, kita enggak keluarkan atau mungkin fiturnya akan kita ambil satu untuk dipasang ke seri yg dijual di Indonesia," ujar Yoga.
Ia menyontohkan teknologi in-display fingerprint dan pop-camera yang sudah muncul di Vivo Apex sebelumnya, akhirnya diterapkan untuk V15 Pro dan tersedia di tanah air. Jika melihat tahun lalu, sebagain besar fitur unggulan di Vivo Apex terwujud di Vivo Nex.
Hanya saja, seri ini tidak dijual di Indonesia, hanya tersedia di China dan India.
"Karena semua market berbeda-beda kebutuhannya. Nex itu besar di China dan India, cuma mungkin di Indonesia kita melihatnya masih bisa terpenuhi dengan V series," ujar Tyas Tyas K. Rarasmurti, PR Manager PT Vivo Mobile Indonesia.
Bisa dikatakan, Vivo Apex ini adalah teaser dari fitur-fitur di ponsel Vivo ke depannya. Ponsel ini memang tidak dijual secara komersil di pasaran. Beberapa fitur mutakhir ditanamkan di purwarupa ponsel ini.
Misalnya sensor Touch Sense untuk mengganti fungsi tombol fisik. Ada pula full-display fingerprint scanner, di mana area pemindai sidik jari membentang ke seluruh permukaan layar.