Sudah menjadi rahasia umum, masyarakat Indonesia akan membeli ponsel pintar yang mengusung chip prosesor Snapdragon dibanding MediaTek. Hal itu membuat stigma bahwa MediaTek adalah chipset kelas dua.
Padahal, MediaTek menawarkan kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan Snapdragon, lihat saja kemampuan chipset Helio P90 yang mampu mengungguli Snapdragon di beberapa situs benchmark.
Sui Yen (Senior Manager Corporate Sales Asia Africa MediaTek) pun mengakui bahwa pamor MediaTek masih kalah jauh dan MediaTek akan terus meningkatkan inovasi dan brand awareness di pelanggan.
Selain itu, MediaTek memiliki fokus yang berbeda dengan pabrikan semi konduktor lainnya.
MediaTek berupaya memberikan teknologi terbaiknya sesuai kebutuhan konsumen dengan harga yang lebih terjangkau.
"Ada 4 keunggulan MediaTek dibanding Snapdragon yaitu efisiensi daya, sistem co-pilot, multimedia dan AI. 4 ini yang selalu jadi fokus kami. chipset kami jauh lebih hemat konsumsi daya dibanding Snapdragon," katanya di Jakarta.
MediaTek juga mengklaim lebih mengunggulkan kekuatan AI dalam chip buatannya.
"Skor benchmark MediaTek memang masih kalah soal kecepatan, tapi untuk AI kami unggul," ujarnya.
Ia berdalih situs benchmarking seperti AnTuTu belum siap mengukur teknokogi AI. Dalam paparannya, Sui Yen menunjukkan bahwa MediaTek Helio P90 mendapatkan skor tertinggi dalam benchmark AI, yakni 19.496, mengungguli Snapdragon 855 yang mendapatkan skor 18.924.
Chip MediaTek Helio P90 Hadir dengan fitur AI
Sekadar informasi, P90 adalah prosesor pertama dari MediaTek yang menerapkan teknologi DynamIQ ARM.
Itu artinya, prosesor itu punya delapan core yang ditempatkan pada satu cluster, bukan dua cluster seperti teknologi big.LITTLE.