Find Us On Social Media :

Review Acer Predator Helios 300: Kencang tetapi Tidak Panas

By Dayu Akbar, Jumat, 3 Mei 2019 | 13:05 WIB

Untuk lini notebook gaming, Acer meluncurkan beberapa seri yang menyasar segmen berbeda, di antaranya seri Helios 300 dan 500 yang menyasar gamer pemula atau profesional kelas menengah. Dibandingkan Helios 500, Helios 300 yang kami uji ini menggunakan GeForce GTX 1060, berbeda dengan Helios 500 yang menggunakan GeForce GTX 1070.

Secara fisik, Helios 300 masih seperti layaknya notebook gaming konvensional yang berukuran agak besar serta tampilan yang dibuat “garang” dengan dominasi warna hitam dan merah. Bodi bagian atas menggunakan bahan plastik meski sasisnya berbahan metal kuat dengan motif khas ala notebook gaming Predator. Untuk menambah kesan gaming, tombol keyboard menggunakan backlight warna merah serta tombol AWSD dengan motif merah.

Panas yang menjadi musuh dari komponen menjadi pertimbangan Acer. Acer sendiri merancang buangan panas dengan menempatkan lubang-lubang di sisi belakang. Untuk sisi kiri dan kanan, tersedia beberapa konektivitas standar. Untuk speaker, Acer menempatkan di sisi kiri dan kanan pada bagian bawah. Untuk area palm rest, Acer menggunakan motif agak berbeda agar membuat tampilannya terkesan lebih elegan. Area touchpad juga cukup besar dengan posisi berada di tengah area keyboard.

Untuk kenyamanan mata, layarnya menggunakan panel IPS yang memiliki resolusi Full HD dengan refresh rate 144 Hz serta lapisan antiglare. Spesifikasi layarnya juga cukup bagus, tidak hanya untuk gamer, tetapi juga untuk content creator yang butuh layar dengan color gamut yang cukup baik. Layarnya memiliki color gamut sebesar 94% sRGB serta 72% NTSC.

Untuk mengukur kinerja, seperti biasa kami menjalankan beberapa aplikasi uji yang hasilnya bisa dilihat pada tabel. Tidak hanya itu, kami juga coba menjalankan beberapa game populer. Khusus untuk game, semua pengaturan kami atur ke resolusi native serta pilihan high dengan detail rata kanan. Hasilnya, kombinasi Intel Core i7-8750H dan GeForce GTX 1060 sudah bagus. Misalnya, Rise of the Tomb Raider yang mampu mencapai frame rate sebesar 82,14 fps. Kami juga coba menjalankan Street Fighter V dan Tekken 7 yang berhasil mendapatkan frame rate di 60-an fps.

Ciri khas notebook gaming Acer adalah disertakannya fitur pendingin CoolBoost. Fitur ini bisa diaktifkan melalui aplikasi Acer Quick Access ataupun Predator Sense. Dipersenjatai dengan kipas berbahan metal, kipas ini bekerja lebih optimal dibanding kipas dengan material lain. Meski dampaknya, kipas tersebut terdengar bising saat bekerja. Saat kami melakukan stress test dengan mengaktifkan fitur ini, suhu yang dihasilkan Helios 300 berada di kisaran 74 derajat celcius yang terbilang cukup baik. Kami menyarankan untuk mengaktifkan fitur ini saat digunakan bermain game atau menjalankan aplikasi berat agar tidak panas sehingga menghindari throttling.

Yang menarik, Acer menyertakan Predator Sense. Peralatan ini menyediakan pengaturan putaran kipas, aktivasi CoolBoost, pemonitoran suhu, serta overclocking GPU. Namun khusus untuk overclocking, peralatan ini tidak merespon peningkatan clock saat kami aktifkan, sedangkan untuk fungsi lainnya mampu bekerja dengan baik.

Menambah kesan gaming, keyboard menyertakan backlight pada tombol-tombolnya. Backlight ini memiliki satu tingkat kecerahan yang bisa diaktifkan dengan menekan tombol Fn + F9.

Predator Sense adalah peralatan yang cukup menarik untuk memantau suhu. Sayang, fungsi overclocking untuk GPU-nya belum bekerja dengan baik.

Hasil uji

 

Acer Predator Helios 300