Find Us On Social Media :

Huawei Segera Gulingkan Samsung Jadi Pabrikan Ponsel Terbesar di Dunia

By Adam Rizal, Jumat, 3 Mei 2019 | 14:30 WIB

Ilustrasi Huawei P30 Pro

Pasaran smartphone Huawei kian melesat di awal tahun 2019. Vendor asal China ini mencatatkan angka pengapalan yang positif dengan peningkatan lebih dari 50 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan IDC, Huawei berhasil mengapalkan sebanyak 59,1 juta unit smartphone di kuartal pertama 2019, naik jauh dari kuartal pertama 2018 yang tercatat sebanyak 39.3 juta unit smartphone.

Angka ini membuat Huawei menyalip Apple sebagai vendor ponsel pintar terbesar kedua selama tiga bulan pertama tahun ini, dengan pangsa pasar sebesar 19 persen.

Sementara, iPhone (Apple) terjerembap dengan penurunan jumlah pengapalan hingga lebih dari 30 persen. Pengiriman smartphone Samsung pun minus 8,1 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga : Gampang, Begini Cara Otomatis Backup Data Smartphone ke Google Drive

Melihat kondisi ini, IDC pun mengatakan bahwa Huawei kini semakin dekat dengan ambisi mereka, yakni menempati posisi puncak sebagai vendor smartphone dengan pangsa pasar terbesar.

Meski masih tertinggal sekitar 4 persen, Huawei masih memilki peluang untuk memangkas jaraknya dengan Samsung.

"Peringkat baru Samsung, Huawei, dan Apple ini sangat mungkin menjadi gambaran apa yang akan kita lihat ketika 2019 berakhir," kata Wakil Presiden Program IDC Ryan Reith seperti dikutip CNBC.

5 Besar Penguasa Pasar Smartphone Dunia di Kuartal Pertama 2019

Huawei sendiri pertama kali menyalip posisi Apple pada tahun 2018 lalu. Penjualan iPhone kian melemah karena permintaan yang berkurang di wilayah China serta siklus penggunaan smartphone yang lebih lama.

Kendati demikian, CEO Apple Tim Cook masih optimis akan dapat menemukan solusi yang tepat untuk memperbaiki kondisi penjualan di wilayah China yang semakin melorot.

Pada Maret lalu, angka penjualan di wilayah tersebut turun 22 persen. Kondisi yang berbanding terbalik justru dialami Huawei yang menguat di China.