Umumnya, ponsel pintar mengadopsi standar Qi untuk perangkat-perangkat yang memiliki kemampuan pengisian daya nirkabel.
Sementara itu, pengisian daya nirkabel menggunakan frekuensi radio untuk mengisi ulang perangkat dalam cakupan jarak sekitar 4 meter.
Ossia, adalah salah satu perusahaan yang menggunakan panel langit-langit untuk menyalurkan frekuensi radio yang dapat mengirim daya tanpa kabel, bernama Cota.
Seberapa Aman?
Kemudian, apakah teknologi isi ulang nirkabel ini aman digunakan untuk ponsel pintar?
Venkat Srinivasan (Direktur Argonne Collaborative Center for Energy Storage Science) mengatakan saat ini komponen elektrik di baterai telah memiliki teknologi yang mencegah overcharging tetapi membiarkan perangkat terpasang dengan sumber listrik dalam kondisi penuh, dapat memperpendek umur perangkat.
"Semakin tinggi persenan baterai perangkatmu, seperti 80 persen, 90 persen, sampai 100 persen, menandakan semakin pendek umur baterai tersebut," katanya seperti dikutip Computer World.
Hal ini disebabkan ketika melakukan pengisian daya, gel elektrolit yang memindahkan ion positif dan negatif yang menjadi sumber listrik, akan rusak seiring waktu.
Srinivasan menganjurkan perangkat baru mulai diisi ulang lagi ketika baterai telah mencapai sekitar 50 hingga 45 persen, dan tidak dibiarkan ketika kapasitas penuh, karena hal tersebut akan memperpendek umur baterai.