Find Us On Social Media :

Alasan Sarjana TI di Indonesia yang Malas Geluti Profesi "Programmer"

By Adam Rizal, Jumat, 17 Mei 2019 | 15:00 WIB

Sedikit Sarjana TI Indonesia yang Ingin Jadi

Menurut survei Dicoding tentang demografi developer Indonesia, hanya 56 persen lulusan TI yang berkarir sebagai developer di perusahaan. Sisanya kebanyakan bekerja sebagai developer lepas.

Penelitian itu dilakukan pada bulan April lalu, melibatkan 150.000 developer TI yang tersebar di 460 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Upaya kolaboratif Fakta lain yang ditemukan, walaupun mayoritas responden merupakan lulusan TI, namun dua dari tiga responden mengaku baru "merasa" belajar programming setelah mengikuti kursus online, seperti yang diadakan Dicoding.

Dicoding mengklaim, satu dari tiga responden merasa bahwa materi yang diberikan di kelas pemula di Dicoding hampir setara dengan materi yang mereka terima selama kuliah.

"Fakta ini menunjukan bahwa perlu ada upaya kolaboratif dan kerja sama dari berbagai pihak, baik sektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk mengakselerasi keterampilan SDM di bidang TI di Indonesia," jelas Naren.

Dicoding sendiri menawarkan pembelajaran koding secara online melalui situs dicoding.com. Ada 19 kelas berbeda yang dibagi menjadi kelas pemula hingga mahir. Beberapa kelas bisa diambil secara gratis namun ada pula yang berbayar.

Materi yang disuguhkan di antaranya membuat aplikasi Android, membuat game, kotlin for Android, Blockchain, Java, Web, Chatbot, dan manajemen source code.