Find Us On Social Media :

Sampingan: Permudah Milenial untuk Dapatkan Penghasilan Tambahan

By Rafki Fachrizal, Senin, 20 Mei 2019 | 16:00 WIB

Wisnu Nugrahadi, CEO dan Co-Founder Sampingan.

Salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk menambah penghasilan adalah dengan melakukan pekerjaan sampingan.

Apalagi, saat ini pekerjaan sampingan semakin populer di kalangan generasi milenial dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Bahkan, survei GoDaddy di tahun 2017 menunjukkan bahwa dari 1.000 orang berkategori milenial, setengah di antaranya memiliki pekerjaan sampingan. 

Melihat pekerjaan sampingan memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar di Indonesia, Wisnu Nugrahadi bersama dua rekannya yaitu Margana Mohamad dan Dimas Pramudya, meluncurkan aplikasi bernama Sampingan.

“Kami juga sebenarnya melihat dari tren makro di Indonesia, bahwa jumlah populasi pekerja yang membutuhkan penghasilan tambahan sebenarnya semakin banyak. Dari situlah kami coba buat aplikasi yang bisa menghubungkan para pekerja ini dengan bisnis-bisnis yang membutuhkan jasa mereka,” ujar Wisnu Nugrahadi selaku CEO dan CO-Founder Sampingan.

Diluncurkan pada Agustus 2018 lalu, nama Sampingan dipilih lantaran sesuai dengan apa yang platform ini tawarkan kepada penggunanya.

“Awalnya kita cari nama yang mudah dan relevan dengan para pengguna aplikasi kami. Sebenarnya, kan kalau kita lagi pengen cari uang penghasilan tambahan selalu bilangnya uang sampingan atau pekerjaan sampingan. Dari situlah, akhirnya kami putuskan menggunakan nama Sampingan,” tutur Wisnu.

Baca Juga: Jendela360: Cakrawala Baru Penyewaan Apartemen Bagi Masyarakat Urban

Tiga Kategori Pekerjaan

Di Sampingan, para pengguna atau mitra memiliki sebutan “Kawan Sampingan”. Ada tiga keuntungan utama yang didapatkan oleh Kawan Sampingan seperti fleksibilitas dalam bekerja, akses ke komunitas/pelatihan, dan pilihan pekerjaan sampingan dari beragam perusahaan.

Berbicara mengenai pekerjaannya, saat ini Sampingan memiliki tiga kategori utama yang bisa dipilih oleh setiap pengguna.

Tiga kategori pekerjaan tersebut yaitu akuisisi mitra, pengumpulan data, dan agen penjualan.

Dalam setiap kategori pekerjaan, terdapat deretan daftar pekerjaan yang telah divalidasi mengenai harga pembayaran dan nama perusahaan yang memberi pekerjaan.

“Pertama, akuisisi mitra. Sebagai contoh, misalnya startup ride-hailing yang lagi mencari driver buat jadi mitranya. Itu bisa dikerjakan oleh Kawan Sampingan sehingga mereka ini yang nantinya akan ke lapangan untuk mencari dan mengajak orang-orang menjadi mitra startup tersebut,” jelas Wisnu.

Sementara untuk pekerjaan pengumpulan data, Wisnu mencontohkan sebuah startup yang sedang mencari data-data untuk mendukung platform milik startup tersebut.

“Misalnya sebuah startup yang sedang mencari informasi restoran untuk platform mereka. Dulu, mereka itu harus ada tim sendiri buat menangani hal seperti ini. Dengan Kawan Sampingan, mereka bisa lebih mudah mendapatkan informasi entah itu foto restoran, menu yang disediakan, dan informasi lainnya yang mereka butuhkan,” papar Wisnu.

Pekerjaan yang ketiga yaitu agen penjualan, pekerjaan yang ditujukan untuk membantu bisnis-bisnis dalam menjual produk langsung ke konsumennya.

Sebagai gambaran, Kawan Sampingan ini menjadi sales yang datang ke warung atau toko untuk menawarkan produk-produk tertentu, seperti FMCG (Fast Moving Consumer Goods) misalnya.

Selain itu, saat ini untuk kategori pekerjaan ini juga sudah merambah ke penawaran produk-produk finansial.     

“Saat ini kami memang sedang menangani tiga kategori pekerjaan ini di aplikasi Sampingan. Ke depannya, mungkin kami akan menambah lagi satu kategori pekerjaan baru yang memang dibutuhkan oleh klien-klien kami dan match dengan kapasitas dan kapabilitas Kawan Sampingan yang ada. Kami berharap bisa menjadi platform yang terus dapat menghubungkan pekerjaan-pekerjaan ini ke seluruh mitra kami,” terang Wisnu.

“Kami juga sebenarnya melihat dari tren makro di Indonesia, bahwa jumlah populasi pekerja yang membutuhkan penghasilan tambahan sebenarnya semakin banyak. Dari situlah kami coba buat aplikasi yang bisa menghubungkan para pekerja ini dengan bisnis-bisnis yang membutuhkan jasa mereka,” ujar Wisnu Nugrahadi selaku CEO dan Co-Founder Sampingan.

Dari sisi klien, Sampingan telah memiliki klien dari berbagai perusahaan besar Indonesia yang membutuhkan tenaga kerja sampingan. Dari seluruh kliennya saat ini, perusahaan startup merupakan yang paling mendominasi.

“Karena latar belakang pekerjaan saya sebelumnya dari startup, dulu saya melihat kalau startup di Indonesia butuh tenaga kerja yang banyak ketika ingin melakukan tiga aktivitas pekerjaan tadi. Namun karena startup itu punya target yang berubah-berubah kan ya, kalau mereka mempekerjakan orang dengan full-time mungkin belum tentu optimal dan mereka lebih cocok dengan tenaga kerja yang seperti kami ini,” papar Wisnu.

Baca Juga: Hara: Bantu Angkat Harkat Petani dengan Teknologi Blockchain

Model Outsourcing

Sampai saat ini, jumlah total Kawan Sampingan sudah mencapai 4000 orang dan tersebar di 25 kota di seluruh Indonesia.

Tercatat, sudah lebih dari 40.000 pekerjaan yang diselesaikan oleh seluruh Kawan Sampingan yang ada. Seperti di awal, mayoritas Kawan Sampingan adalah generasi milenial yang rentang usianya berada di antara 18-25 tahun.

“Kami melihat juga kalau ternyata Sampingan lebih cocok dengan pengguna kami yang rentang umurnya di angka segitu yang cenderung ingin melakukan pekerjaan bersifat part-time atau yang tidak terlalu terikat, seperti mahasiswa atau lulusan baru,” cetus Wisnu.

Untuk proses bisnisnya, Sampingan sendiri menggunakan cara kerja yang hampir mirip dengan model outsourcing atau tenaga kerja yang dikontrak dari luar perusahaan.

Dengan model ini, setiap Kawan Sampingan akan menerima pembayaran berdasarkan hasil kinerja yang telah dicapai (pay key performance) atau ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan yang tertera di aplikasi.

“Dari sisi bisnisnya, kami juga melakukan penyeleksian yang lumayan ketat dan menyediakan pelatihan untuk masing-masing mitra dalam menjalankan setiap pekerjaan sampingannya. Selain itu, mitra bisa memilih pekerjaan di mana saja, kapan saja, dan tanpa kewajiban jam minimal,” tutur pria lulusan Universitas Padjadjaran tersebut.

Untuk melancarkan rencana bisnis ke depannya, baru-baru ini Sampingan mendapatkan suntikan dana dari dua investor yaitu Golden Gate Venture dan Antler.

Total pendanaan yang berhasil didapatkan sekitar US$660.000. Menurut Wisnu, fokus pendanaan tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kinerja aplikasi yang tujuannya untuk semakin mendukung dan mempermudah Kawan Sampingan ketika menggunakan aplikasi Sampingan.

Ketika ditanya soal target ke depannya, Wisnu menjelaskan dengan yakin. “Kami akan memperluas akses dan menambah jumlah Kawan Sampingan agar semakin banyak orang yang bisa mendapatkan penghasilan baru dari aplikasi Sampingan,” pungkasnya.

Baca Juga: Carsome, Startup yang Tawarkan Cara Mudah dalam Menjual Mobil Bekas