Pemerintah Tiongkok memperingatkan perusahaan teknologi besar termasuk Microsoft dan Dell dari Amerika Serikat dan Samsung dari Korea Selatan.
Peringatan itu disampaikan Tiongkok setelah membuat daftar hitam atau blacklist perusahaan dan individual yang "tak dapat dipercaya".
Pemerintah Tiongkok mengancam perusahaan teknologi itu akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan jika menuruti larangan administrasi Trump.
Hal itu sebagai cara Tiongkok membalas kebijakan Trump karena telah memutuskan rantai penjualan Huawei di Amerika.
Hal itu terungkap dari seorang sumber New York Times yang mengikuti pertemuan tersebut.
Pertemuan itu juga dihadiri pembuat semikonduktor Arm of Britain dan SK Hynix dari Korea Selatan.
Baca Juga: Inggris Bekerja Sama dengan Huawei, Trump Berikan Peringatan Keras
Pertemuan itu dipimpin oleh badan perencanaan ekonomi pusat Tiongkok, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, yang menyampaikan sambutan kepada sejumlah perusahaan yang mengekspor barang ke Tiongkok.
Keterlibatan tiga badan pemerintah Tiongkok menunjukkan adanya koordinasi tingkat tinggi dan kemungkinan persetujuan dari pimpinan paling atas.
Intervensi itu tampaknya dirancang untuk menggalang dukungan bagi Huawei, meskipun perusahaan itu tidak secara khusus disebutkan.
Dominic Carr (Juru bicara Microsoft Seattle) menolak mengomentari pertemuan tersebut. Phil Hughes (Seorang Perwakilan untuk Arm di Austin, Texas) dan Dave Farmer ( seorang juru bicara Dell di Hopkinton, Mass) juga menolak berkomentar.
Perwakilan untuk Samsung dan SK Hynix pun tidak menanggapi permintaan komentar.