Beberapa waktu lalu, Opensignal telah merilis perihal kecepatan unduh rata-rata dari internet memanfaatkan jaringan seluler 4G di berbagai negara di dunia sepanjang tahun 2018. Kala itu peringkat Indonesia berada di sepuluh terbawah seperti yang ditulis di sini. Akhir bulan lalu, Opensignal merilis pula hasil temuannya mengenai kinerja rata-rata koneksi internet memanfaatkan jaringan 3G dan 4G di 87 negara di dunia sepanjang kuartal pertama tahun 2019. Khusus untuk kecepatan unduh rata-rata, peringkat Indonesia masih berada di papan bawah, yakni ke-73. Dengan kata lain kecepatan unduh rata-rata dari internet memanfaatkan jaringan seluler 3G dan 4G di tanah air pun relatif lambat dibandingkan banyak negara lain.
Negara yang menjadi peringkat pertama untuk kecepatan unduh rata-rata dari internet memanfaatkan jaringan seluler 3G dan 4G pada laporan Opensignal tersebut adalah Korea Selatan. Menurut Opensignal, negara itu memiliki kecepatan unduh rata-rata sebesar 52,4 Mbps. Indonesia sendiri memiliki kecepatan unduh rata-rata sebesar sebesar 6,9 Mbps.
Bila dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang turut diukur, Indonesia memang bukan yang terbawah, tetapi relatif di papan bawah. Dari beberapa negara Asia Tenggara yang ditampilkan, Singapura menjadi yang tercepat dengan kecepatan unduh rata-rata sebesar 39,3 Mbps. Singapura sendiri secara global berada di peringkat ke-5 untuk kecepatan unduh rata-rata tersebut.
Kecepatan unduh rata-rata dari internet memanfaatkan jaringan seluler 3G dan 4G sepanjang kuartal pertama tahun 2019 menurut Opensignal di 87 negara.
Sementara untuk kecepatan unggah rata-rata ke internet memanfaatkan jaringan seluler 3G dan 4G, Indonesia berada di peringkat yang relatif sama dengan kecepatan unduh rata-rata yakni ke-72. Negara dengan kecepatan unggah rata-rata tertinggi adalah Denmark. Adapun Korea Selatan berada di peringkat kedua dengan perbedaan yang tipis. Kecepatan unggah rata-rata di Indonesia menurut laporan Opensignal bersangkutan adalah 3,1 Mbps. Adapun kecepatan unggah rata-rata di Denmark adalah sebesar 15,3 Mbps dan di Korea Selatan sebesar 15,1 Mbps. Singapura sendiri berada di peringkat ke-4 untuk kecepatan unggah rata-rata dengan 12,9 Mbps.
Meskipun begitu, Indonesia berada di peringkat ke-28 untuk ketersediaan 4G. Peringkat teratas lagi-lagi ditempati oleh Korea Selatan, sedangkan Singapura berada di peringkat ke-14. Menurut laporan Opensignal tersebut, Indonesia memiliki ketersediaan 4G sebanyak 83,5%, sedangkan Korea Selatan dan Singapura masing-masing sebanyak 97,5% dan 90,2%. Ketersediaan 4G yang dimaksud Opengsignal adalah proporsi rata-rata suatu pengguna Opensignal yang menggunakan perangkat 4G terkoneksi ke jaringan seluler 4G. Jadi, persentase yang ditampilkan adalah persentase waktu. Ketersediaan 4G di sini bukanlah coverage jaringan 4G di suatu negara.
Oh ya, informasi yang ditampilkan oleh Opensignal pada laporannya tersebut mengambil data dari puluhan juta perangkat yang menggunakan Opensignal di dunia. Seperti telah disebutkan, jangka waktunya adalah dari 1 Januari 2019 sampai 31 Maret 2019. Pengukuran total yang dilakukan diklaim sebanyak hampir 140 miliar.