Di tengah pasar e-commerce yang terus berkembang pesat, industri logistik di Indonesia pun turut merasakan imbasnya dan mengalami kenaikan bisnis yang sangat signifikan.
Menurut Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), diperkirakan jasa ekspedisi di Indonesia pada tahun 2019 ini akan naik 14,7–15%.
Bahkan, tren pengiriman logistik e-commerce Indonesia yang bertumbuh positif sebesar 7,9% juga diperkirakan akan terus terjadi selama periode 2016-2021 per tahunnya.
Berbicara mengenai dunia logistik, di antara banyaknya perusahaan di bidang logistik yang ada saat ini, kini ada salah satu nama baru yaitu QRIM Express.
QRIM Express sendiri merupakan rebranding dari RCL (Red Carpet Logistics) yang kini memfokuskan bisnisnya pada segmen costumer-to-costumer (C2C), dan merupakan salah satu perusahaan milik Lippo Group.
Dibalik rebranding ini, perusahaan asal Jepang yakni Sumitomo Corporation telah berinvestasi di QRIM dan memiliki saham sebesar 40 persen.
“Transformasi Bisnis yang penting ini adalah salah satu langkah strategis yang diambil perusahaan dalam rangka mengoptimalisasi bisnis di tengah hawa segar pertumbuhan ekonomi dan bisinis logistik nasional,” kata Abdul Rahim Tahir, Chief Executive Officer, QRIM Express, di Artotel Hotel, Thamrin, Jakarta, Kamis (13/06/19).
Baca Juga: Pemerintah akan Hapus Diskon Ojek Online, Ini Tanggapan Aplikator
Dalam menjalankan bisnisnya, QRIM akan menjalin kerjasama dengan Grab Indonesia, OVO, BTPN, dan TrueMoney.
“Visi kami adalah menyediakan solusi jasa delivery dan platform pembayaran, untuk berkontribusi bagi pembangunan masyarakat lokal dan menjadi provider logistik terkemuka yang menyediakan layanan pengiriman ekspres yang inovatif dan berbasis solusi,” ujar Tetsushi Kuroda, Chief Strategy Officer, QRIM Express.
Kaloborasi dengan Grab Indonesia misalnya. Melalui layanan GrabExpress, QRIM akan memanfaatkan armada layanan tersebut untuk membantu proses pengiriman dan penjemputan paket dari pelanggan.