Find Us On Social Media :

Setia dengan Android, Nokia Tidak Mau Membuat Sistem Operasi Sendiri

By Adam Rizal, Senin, 1 Juli 2019 | 09:00 WIB

Nokia 7.1

Gara-gara masuk ke dalam daftar hitam perdagangan oleh AS, Huawei tak bisa lagi memakai sistem operasi Android buatan Google di produk-produk ponsel mendatang bikinannya.

Seolah tak gentar, pabrikan China itu kabarnya sedang menyiapkan OS pengganti bikinan sendiri dengan nama "Hongmeng" yang berbasis Android versi open source. Bahkan Huawei telah melobi produsen smartphone lain untuk menggunakan Hongmeng. 

Pertanyaan pun menggelitik: apakah produsen smartphone tertarik mengadopsi Android "tandingan" ini? 

Kalau pertanyaan itu diajukan ke Nokia, jawabannya adalah tidak. 

Juho Sarvikas, Chief Product Officer HMD Global selaku pemegang lisensi merek ponsel Nokia, mengatakan pihaknya tak berencana mengambil langkah serupa.

"Tidak di smartphone. Tidak ada alasan untuk bikin OS," ujar Sarvikas di Jakarta.

Bos Nokia dari Finlandia tersebut mengatakan sistem operasi Android berikut aneka layanan Google yang dinikmati perusahaannya selama ini bisa menjadi poin diferensiasi dan terasa menguntungkan buat pengguna.

Dia mencontohkan layanan Google Photos yang mampu mencadangkan foto-foto di ponsel ke cloud storage dan menyusun ribuan gambar dalam beberapa kategori berbeda secara otomatis sehingga praktis.

"Kami rasa punya kesempatan untuk mendeferensiasi pasar dengan fitur-fitur bawaan Google," ucap Sarvikas.

Ponsel-ponsel Nokia memang terbilang agak istimewa dalam hal tersebut karena memiliki jaminan update cepat dan rutin dari Google. Misalnya saja Nokia 2.2 yang baru meluncur di kesempatan itu.

Ponsel entry-level ini dijanjikan akan mendapatkan update Android versi terbaru selama dua tahun dan security update selama tiga tahun. Itu artinya, Nokia 2.2 akan mendapatkan pembaruan Android Q dan Android R setelahnya.

Sarvikas juga mengatakan, saat ini 22 ponsel Nokia sudah mendapatkan update Android 9 Pie.