Find Us On Social Media :

Princeton Digital Group Beli 70 Persen Bisnis Data Center XL Axiata

By Adam Rizal, Jumat, 5 Juli 2019 | 14:30 WIB

Princeton Digital Group Beli 70 Persen Bisnis Data Center XL Axiata

Data Center yang handal sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan perusahaan digital di Indonesia, yang kini berkembang pesat.

Princeton Digital Group (PDG), investor, pengembang dan operator infrastruktur internet berbasis di Singapura yang didukung oleh Warburg Pincus, sepakat mengakuisisi 70% kepemilikan bisnis layanan Data Center XL Axiata.

Saat ini, XL Axiata memiliki lima Data Center yang tersebar di seluruh Indonesia. Joint Venture atau perusahaan patungan bernama Princeton Digital Group Data Centres ini akan mendukung eksistensi PDG di Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara tahun 2025.

Perusahaan Joint Venture ini akan menjadi operator Data Center yang mampu tumbuh signifikan untuk melayani perusahaan hyperscalers, unicorn domestik, korporasi, dan perusahaan telekomunikasi.

Baca Juga: MSI Prestige Dukung Content Creator Indonesia Menembus Panggung Dunia

"PDG bermaksud untuk memperbesar kapasitas Data Center yang sudah ada serta membangun satu Data Center hyperscale di akhir tahun ini," katanya. Investasi itu membuat Joint Venture akan menjadi pemimpin pasar di Indonesia dan salah satu operator Data Center terbesar di Asia Tenggara.

"Bagi PDG, tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dalam infrastruktur internet global guna membangun portofolio pan-Asian multi-billion digital infrastructure," kata Rangu Salgame (Chairman dan CEO, Princeton Digital Group).

Dian Siswarini (CEO XL Axiata) mengatakan XL Axiata memiliki pengetahuan dan pengalaman di industri telekomunikasi. PDG mempunyai keahlian dan pengalaman luas di bidang telekomunikasi dan teknologi global.

"Kolaborasi ini menjadikan entitas baru ini sebagai mitra pilihan bagi para penyedia layanan digital berskala besar dan perusahaan multinasional memperluas operasi mereka di Indonesia dan di kawasan Asia secara pesat," katanya.

Ekonomi digital Indonesia akan mendominasi Asia Tenggara pada 2025, menyusul meningkatnya nilai pasar (market value) sebanyak 3x lipat mencapai US$100 miliar dari sebelumnya $27 miliar pada tahun 2018 (Riset Google-Temasek).

Penyedia layanan public cloud global seperti Alibaba Cloud, Amazon Web Services, dan Google Cloud telah membangun beberapa hub strategis di pasar Indonesia.

Baca Juga: Modalku Salurkan Rp 7 Triliun Dana Pinjaman UMKM di Asia Tenggara