Find Us On Social Media :

Facebook Sering Down, Apakah Mata Uang Digital Libra Bisa Diandalkan?

By Adam Rizal, Jumat, 5 Juli 2019 | 16:00 WIB

Libra dan mata uang digital lainnya dikhawatirkan akan mempersulit upaya-upaya penanganan kejahatan keuangan.

Gangguan pada grup Facebook: WhatsApp, Instagram, dan Facebook 3 Juli 2019 kemarin rupanya berbuntut panjang karena beberapa kalangan ragu dengan kehandalan dan kemampuan Facebook menggarap proyek blockchain Libra.

Pada gangguan kemarin, pengguna Facebook, Instagram dan WhatsApp tidak dapat mengakses apapun yang berhubungan dengan file, terutama gambar.

Pengguna WhatsApp tidak dapat saling mengirim gambar, pengguna Instagram tidak dapat melihat feed maupun stories, serta pengguna Facebook tidak dapat mengakses gambar.

Kasus itu tidak terjadi di area tertentu saja, tetapi hampir di seluruh dunia. Padahal, baru-baru ini Facebook memperkenalkan proyek blockchain raksasanya, Libra.

Akibatnya, berbagai keraguan muncul terkait kemampuan Facebook dalam mengimplementasikan teknologi baru ini.

Ahli crypto dan pengajar John Hopkin University Matthew Green mengatakan pengguna memilki sejumlah kekhawatiran ketika ingin menggunakan Libra dan itu bukan pertama kalinya Facebook mendapat kritik terkait Libra.

"Gangguan jaringan dapat menimbulkan celah pada keamanan dan sifat privasi (enkripsi) cryptocurrency," katanya seperti dikutip CNN.

Tak hanya itu, beberapa politisi dan anggota kongres Amerika meminta Facebook untuk menunda peluncuran Libra pada tahun depan dan meminta Facebook untuk membuat dan mengajukan regulasi baru terkait Libra.

Uniknya, David Marcurs (Kepala Dompet Calibra, organisasi yang akan mengurus Libra) membuat pernyataan mengejutkan pada 3 Juli 2019 kemarin. Ia mengatakan pengguna Libra tidak perlu percaya pada Facebook karena Facebook tidak akan menjalankan Libra secara langsung.

"Sama seperti cryptocurrency lainnya, Libra akan berjalan secara desentralisasi," katanya.

Apapun yang terjadi, kehadiran Libra pada tahun 2020 mendatang akan membuat arus dunia berubah, sama seperti saat Facebook mulai ramai digunakan.

Rahasia AI Facebook

Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi kecerdasan buatan yang kerap digunakan oleh perusahaan teknologi dalam menganalisis data.

AI juga sudah diterapkan pada berbagai bidang seperti asisten virtual, Siri dan Google Assistant, hingga pada mesin-mesin pabrik skala besar.

Saat gangguan yang dialami oleh Facebook, siapa sangka justru menunjukkan bagaimana AI bekerja mendeteksi foto pada Facebook. Bila kamu berhasil log in pada Facebook ataupun Instagram kemarin, pasti akan terjadi kesulitan saat akan loading gambar apapun.

Bila kamu melihat lebih detail meski tidak berhasil memperlihatkan foto, ada kalimat yang dapat dicermati. Kalimat tersebut adalah “image may contain: …..” dan mendeskripsikan foto tersebut.

Pada tahap inilah teknologi kecerdasan buatan (AI) bekerja.

Teknologi ini berhasil memindai jutaan foto dan membantu memasukkannya ke dalam kategori tertentu, seperti berjenggot, botak, gemuk, berada di hutan, hingga jumlah orang dalam foto tersebut.

Secara tidak langsung, teknologi ini menyimpulkan apa yang terlihat di foto dengan segera dan memunculkan keyword-keyword tertentu.

Bahkan, teknologi AI di Instagram mampu mengenali wajah seseorang dalam foto dan membandingan dengan data pada Facebook pengguna.

Data analisis AI inilah yang kemudian digunakan oleh pengguna, untuk hanya sekedar melalukan pencarian, membuat market engaged, hingga mencari data pribadi.

Bocoran ini secara tidak langsung juga menunjukkan betapa mudahnya privasi seseorang ditembus melalui teknologi AI tersebut.

Saat ini kamu sudah dapat menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan normal.