Tim Respons Serangan Siber
BSSN juga meluncurkan tim siber untuk memberikan layanan respons insiden siber yang menyerang pemerintah.
Tim yang dinamakan Gov-CSIRT (Government Cyber Security Insiden Response Team) ini akan ditangani oleh Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN.
Konstituen dari Gov-CSIRT Indonesia meliputi seluruh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Sekretaris utama BSSN Syahrul Mubarah mengatakan keberadaan tim respons insiden siber ini krusial karena Indonesia sedang membangun layanan e-government di seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah.
"Keberadaan CSIRT di sektor pemerintah sangat dibutuhkan guna mengelola insiden keamanan siber secara cepat dan tepat," ujar Syahrul.
Tim ini akan memberikan layanan yang meliputi aspek manajemen insiden keamanan siber. Manajemen insiden keamanan siber adalah triase insiden, koordinasi insiden, dan resolusi insiden.
Layanan triase insiden merupakan langkah memastikan kebenaran insiden dan pelapor, dan menilai dampak hingga prioritas insiden.
Syahrul menjelaskan koordinasi insiden, adalah koordinasi dengan konstituen untuk menentukan kemungkinan penyebab insiden. Kemudian Gov-CSIRT akan memberi rekomendasi penanggulangan berdasarkan panduan atau SOP kepada konstituen.
Adapun Resolusi insiden merupakan investigasi dan analisis dampak insiden, rekomendasi teknis untuk pemulihan pasca insiden. Gov-CSIRT juga akan memberikan rekomendasi teknis untuk memperbaiki kelemahan sistem.
"Selain layanan tersebut, Gov-CSIRT juga disertai dengan aktivitas proaktif dalam dalam bentuk cyber security drill test, workshop atau bimbingan teknis, dan asistensi pembentukan CSIRT sektor pemerintah," jelasnya.