Empat startup kebanggan Indonesia yang berstatus unicorn yaitu BukaLapak, Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia membantah pernyataan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyebut perusahaan induknya berada di Singapura.
Untuk diketahui, sebutan unicorn sendiri adalah untuk startup yang sudah memiliki valuasi dengan lebih dari USD1 miliar.
Senior Corporate Communications Manager Bukalapak, Gicha Graciella, mengatakan bahwa sejak awal berdiri Bukalapakk di Indonesia memiliki misi untuk memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam negeri.
"PT Bukalapak.com, lahir dan besar di Indonesia. Untuk investasi langsung masuk ke PT Bukalapak.com," kata Gicha.
Baca Juga: Ponsel Murah Xiaomi Redmi 7A akan Hadir di Indonesia pada 6 Agustus
Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, mengatakan saat ini Gojek berada di bawah naungan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, salah satu perusahaan yang tercatat di Indonesia dan Gojek tak memiliki perusahaan di Singapura.
"Gojek adalah perusahaan rintisan Indonesia dengan head office di Indonesia dan 90 persen dari pegawai kami adalah orang asli Indonesia," kata Nila.
Selain itu, Go-Jek juga selalu melaporkan kucuran investasi kepada pemerintah dan mematuhi peraturan yang ditetapkan.
"Investasi kami senantiasa disalurkan untuk pengembangan usaha dan ekosistem di Indonesia, sehingga kami bisa terus melayani ratusan juta konsumen," ucapnya.
Kemudian, Gojek juga akan menggunakan investasi yang masuk melakukan ekspansi dalam hal menyediakan akses pendapatan kepada 2 juta mitra driver, 400 ribu merchants, dan puluhan ribu mitra penyedia layanan program Go-Life di Indonesia.
Sementara itu PR Director Traveloka, Sufintri Rahayu, menjelaskan Traveloka sejak awal berada di Indonesia.
"80 persen karyawan Traveloka dipekerjakan di Indonesia, jadi tentunya penyaluran investasi terserap di Indonesia," ungkap Sufintri.