Find Us On Social Media :

Ini Manfaat Adopsi Teknologi IoT untuk Industri Farmasi di Indonesia

By Adam Rizal, Jumat, 2 Agustus 2019 | 16:00 WIB

Keuntungan Implementasi Teknologi IoT untuk Industri Farmasi Indonesia

PT. Kimia Farma Tbk telah mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia untuk monitoring kondisi mesin dan efisiensi di pabrik Kimia Farma, Banjaran, Jawa Barat.

Pabrik itu merupakan pabrik Kimia Farma terbesar di Asia Tenggara. Rencananya, proses otomatisasi berbasis IoT akan dilakukan semua pabrik milik Kimia Farma.

Head of IT Kimia Farma Ferro Armando mengatakan pemanfaatan IoT dalam bentuk pengaturan produksi dan pengawasan. Kimia Farma memonitor mesin-mesin produksi dengan menggunakan sensor yang ditempel di mesin dan dihubungkan dengan papan pemberitahuan.

"Papan itu akan memberitahukan kondisi mesin dan batasannya sehingga perusahaan mengetahui kapan waktu perbaikan mesin. Berapa lama mesin itu sudah bekerja dan berapa lama batasan kerjanya dan kapan harus di servis," kata Ferro di Jakarta.

Tak hanya itu, Ferro juga menambahkan Kimia Farma akan memanfaatkan IoT untuk pergudangan di Kimia Farma pada 2020. Tentunya, implementasi teknologi IoT itu akan tercipta efisiensi dan perbaikan kualitas seiring dengan hadirnya teknologi yang memonitoring aktifitas pergudangan.

"Hadirnya IoT membuat kami dapat mengetahui keluar – masuk barang di pergudangan, termasuk dalam hal pengiriman barang ke pasar sekaligus meningkatkan pengiriman barang dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan,” kata Ferro.

Pada waktu yang berbeda, Asosiasi IoT Indonesia menilai implementasi IoT di farmasi merupakan bagian dari implementasi perangkat IoT di Industri Kesehatan yang diperkirakan pada 2022 mencapai 68 juta sensor yang beredar.

Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya mengatakan sebagian besar dari sensor yang bergerak di bidang kesehatan nantinya akan dimanfaatkan untuk mengukur kondisi obyek, berupa orang maupun mesin kesehatan sekalipun.

Adapun khusus untuk farmasi, kata Teguh, implementasi IoT telah masuk pada sistem pemesanan obat.

Dia menuturkan saat ini pemesanan obat bisa melalui gawai dan langsung diantarkan kepada pemesan.

“Sekarang orang kalau mau memesan obat tinggal dari gawai saja,” kata Teguh.

Tidak hanya itu, Teguh juga melihat bahwa implementasi IoT sudah diterapkan saat ini pada sekolah kesehatan sebagai alat latihan para calon petugas kesehatan.