Samsung mengumumkan pendapatan perusahaan di kuartal kedua tahun 2019 yang berakhir pada 30 Juni 2019.
Meski total pendapatan Samsung menurun, tetapi bisnis ponsel pintar Samsung dilaporkan meningkat, berkat lini menengah Galaxy A.
Samsung melaporkan pendapatan total 56,13 triliun won (665,3 triliun rupiah) dan pendapatan operasional 6,6 triliun won (78,2 triliun rupiah).
Pendapatan operasional itu naik dari kuartal pertama tahun 2019 yang mencapai 6,2 triliun won (73,5 triliun rupiah).
Secara umum, total pendapatan Samsung menurun dari periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 58,48 triliun won (693,4 triliun rupiah), akibat penurunan harga chip memori di pasar.
Sementara itu, bisnis ponsel pintar Samsung dilaporkan meningkat. IT & Mobile Communications Division menyumbang 25,86 triliun won (306,3 triliun rupiah) terhadap total pendapatan dan 1,56 triliun won (18,5 triliun rupiah) untuk pendapatan operasional kuartal kedua tahun 2019.
Samsung mengklaim pejualan ponsel pintar tumbuh signifikan secara QoQ. Deretan Galaxy A yang dikeluarkan secara jor-joran tahun ini diklaim berhasil mendongkrak penjualan ponsel pintar Samsung.
Ponsel Pintar Menengah
Samsung menyematkan beberapa inovasi di model Galaxy A. Sebut saja salah satunya di model Galaxy A80 yang menggunakan teknologi pop-up rotating camera.
Galaxy A menyasar hampir ke semua segmen mulai dari harga Rp1 jutaan seperti Galaxy A2 Core sampai Rp9 jutaan seperti Galaxy A80.
Di sisi lain, penjualan flagship justru mengalami penurunan secara QoQ. Hal ini membuat permintaan flagship Galaxy seri S10 stagnan. Namun, bukan cuma Samsung yang mengalami hal ini.
Apple juga disebut mengalami penurunan penjualan untuk iPhone seri X baru yang dirilis tahun lalu. Meski penjualan tercatat tumbuh, tapi laba dari bisnis mobile menurun.