Find Us On Social Media :

Danai Nuklir, Korut Curi Rp 28,4 Triliun dengan Serangan Siber

By Adam Rizal, Kamis, 8 Agustus 2019 | 16:30 WIB

Ilustrasi Hacker Korea Utara

Meski ekonominya diblokade, Korea Utara (Korut) memiliki banyak cara untuk mendanai program senjata nuklirnya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar bagi banyak negara dari mana Korea Utara mendapatkan pendanaan besar tersebut.

Salah satunya, Korut mendapatkan pendanaan proyek senjata nuklirnya dari serangan siber di dunia maya.

Baru-baru ini, Korut telah mencuri uang sebesar 2 miliar dollar AS atau Rp28,4 triliun dari serangan siber untuk mendanai program senjata mereka.

Berdasakan laporan rahasia PBB yang bocor, Pyongyang menargetkan bank dan penukaran mata uang kripto untuk mengumpulkan pendanaan buat proyek nuklir.

Saat ini PBB sedang menyelidiki 35 serangan siber yang dipakai Korea Utara mendanai program senjatanya.

Kabar bocornya laporan rahasia itu muncul setelah negara komunis itu melakukan empat uji coba rudal dalam dua pekan terakhir dengan peluncuran terakhir terjadi Selasa.

Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan peluncuran itu merupakan peringatan kepada Korea Selatan (Korsel) dan AS. Kim merujuk kepada latihan perang gabungan yang hendak dilakukan dua negara.

Korut menyatakan agenda itu adalah pelanggaran terhadap kesepakatan. Dalam laporan yang diserahkan kepada Komisi Sanksi Korut Dewan Keamanan PBB, Korea Utara menggunakan serangan siber untuk meningkatkan pendapatan.

Para ahli juga menyelidiki aktivitas penambangan dunia maya, penggunaan komputer yang kuat untuk menghasilkan mata uang virtual untuk mendulang pundi-pundi seperti dikutip CNN.

Serangan siber itu membuat Korut bisa melakukan aksinya tanpa takut dilacak dan mematuhi regulasi pemerintah asing terkait sektor perbankan mereka.

Bahkan, Korut telah melakukan transfer antar-kapal untuk memperoleh bahan pembuat senjata pemusnah massal.