Find Us On Social Media :

Jaringan 5G Jadi Modal Utama Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

By Adam Rizal, Jumat, 16 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Tolak Huawei, Kanada Pilih Nokia untuk Kerjakan Proyek 5G senilai Rp424 Miliar

Perusahaan jaringan telekomunikasi global Nokia menilai penerapan jaringan telekomunikasi terbaru memasuki generasi kelima 5G akan menjadi modal utama pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Kepala Nokia Indonesia KP Goh mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memulai pembangunan jaringan 5G, menyusul penerapannya pada sektor manufaktur, seperti otomasi mesin dan dalam ekosistem Internet of Things (IoT).

"(Jaringan) 5G akan membantu ekonomi dan pertumbuhan Indonesia," katanya dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta.

Kepala Teknologi 5G Nokia, Brian Cho, menilai jaringan 5G dapat hadir di sektor ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam Industri 4.0, yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan biokimia.

"Penggunaan jaringan 5G dalam industri manufaktur dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk ataupun mencapai efektivitas biaya produksinya," katanya.

Jaringan 5G dapat membantu Indonesia mewujudkan ambisi sebagai kekuatan terbesar ekonomi Asia Tenggara pada 2020.

Pemerintah Indonesia memperkirakan transaksi ekonomi digital dalam negeri mencapai Rp2 triliun pada 2020.

Kapan 5G Nokia?

Nokia mengatakan salah satu tantangan mereka untuk mengimplementasikan jaringan 5G di Indonesia adalah penentuan spektrum yang akan dialokasikan untuk jaringan tersebut.

"Kami terus berdiskusi dengan pemerintah tentang apa yang diperlukan untuk jaringan 5G," kata Goh.

Namun, Pemerintah Indonesia belum menetapkan frekuensi mana yang akan dialokasikan untuk jaringan seluler generasi terbaru 5G.

Nokia menilai frekuensi yang ideal untuk jaringan 5G di Indonesia adalah 3,5GHz untuk middle band dan 28GHz untuk gelombang milimeter.