Find Us On Social Media :

Tiga Modus Hacker Korut Lancarkan 35 Serangan Siber di 17 Negara

By Adam Rizal, Minggu, 18 Agustus 2019 | 16:30 WIB

Ilustrasi Hacker Korea Utara

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sedang menyelidiki setidaknya 35 serangan siber di 17 negara yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut).

Korut dilaporkan melancarkan serangan siber untuk mendapatkan dana secara ilegal untuk program senjata pemusnah massal atau nuklir.

Siapa saja korbannya?

Korea Selatan (Korsel) adalah negara yang paling terpukul akibat aksi ilegal Korut. Tercatat, ada 10 korban serangan siber Korut, diikuti India (3), dan Bangladesh serta Chile (2).

"Tiga belas negara menderita satu serangan - Kosta Rika, Gambia, Guatemala, Kuwait, Liberia, Malaysia, Malta, Nigeria, Polandia, Slovenia, Afrika Selatan, Tunisia dan Vietnam," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari AP.

Laporan tersebut menyebutkan tiga cara utama yang digunakan peretas siber Korut.

Pertama, Korut menyerang korbannya melalui Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication atau sistem SWIFT yang biasa digunakan untuk mentransfer uang antar bank.

Serangan itu dilakukan dengan meretas komputer dan infrastruktur pegawai bank.

Kedua, Korut menyerang perturakan dan pengguna cryptocurrency. Terakhir, menambang cryptocurrency sebagai sumber dana untuk cabang profesional militer.

Para ahli menekankan dengan serangan siber Korut yang makin canggih itu berisiko rendah dengan hasil tinggi, seringkali hanya dibutuhkan komputer laptop dan akses ke internet.

Sebagai contoh serangan siber Korut, para hacker Korut mengakses infrastruktur yang mengelola seluruh sistem ATM-nya.

Kemudian, para hacker menginstal malware yang memodifikasi cara transaksi diproses. Akibatnya, malware itu memaksa 10.000 distribusi uang tunai untuk individu yang bekerja untuk atau atas nama Korut di lebih dari 20 negara dalam lima jam.