Find Us On Social Media :

Telkom Berencana Beli 3.000 Menara BTS Milik Indosat Ooredoo

By Adam Rizal, Selasa, 20 Agustus 2019 | 17:00 WIB

Ilustrasi Menara BTS

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom berencana membeli menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) milik kompetitornya, PT Indosat Tbk. Bahkan, Telkom telah mengikuti proses penjualan menara tersebut.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengatakan Telkom telah mengikuti proses penjualan menara Indosat melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

"Kami memang sedang ikut proses penjualan tower Indosat. Tentunya kalau memang Telkom Group yang dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel," katanya.

Ia menuturkan Indosat akan menjual 3.000 menara dan Indosat menawarkan dua skema pembelian, yakni membeli seluruh menara atau 1.000 menara.

"Kami belum memutuskan (opsi), tapi kamu sudah partisipasi dalam prosesnya," katanya.

Meski enggan menyebut dana yang dipersiapkan, ia menegaskan tidak ada kendala dari sisi pendanaan perseroan. Telkom, sambung dia, hanya tinggal menunggu pengumuman pemenang tender penjualan menara Indosat.

Baca Juga: Pemerintah Lambatkan Jaringan Internet di Sebagian Wilayah Papua

Sebelumnya, Indosat Ooredoo berencana menjual beberapa menara miliknya. Upaya ini dilakukan untuk menambah pendanaan perseroan di samping penerbitan obligasi. Namun, enggan berkomentar banyak terkait proses penjualan tersebut.

"Karena ada confidential agreement (perjanjian) jadi tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Intinya, betul kami ikuti prosesnya," tuturnya.

Ia juga tidak menuturkan besaran investasi yang disiapkan perseroan. Ia hanya menyebutkan perusahaan pelat merah itu menyiapkan belanja modal sebesar 27 persen dari pendapatan tahun 2018 sebesar Rp130,78 triliun.

Itu berarti, Telkom tersebut menyiapkan belanja modal sebesar Rp35,31 triliun. Persentase itu meningkat dibandingkan belanja modal tiap tahun di kisaran 25 persen.

Selain membeli menara dari Indosat, perseroan juga sedang bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk membuat satelit.