Willy mengatakan SAP akan mempelajari terlebih dahulu kebutuhan smart city daerah atau kota tersebut.
Setelah itu, barulah SAP bisa merumuskan dan memberikan solusi smart city yang dinginkan sehingga dapat menghemat anggaran.
"Kami harus mengetahui masterplannya, apa yang diinginkan dan dilakukan dari awal. Tidak perlu sekaligus selesai dalam setahun, karena proses smart city memang panjang," ucap Willy.
"Anda tidak perlu menggelontorkan banyak uang atau anggaran untuk awal implementasi smart city. Jika Anda tidak mampu beli, Anda bisa menyewa solusi kami," tambah Willy.
Sekadar informasi, SAP Indonesia sendiri memiliki beberapa solusi terkait smart city seperti digital backbone, computer platform, digital analytic dan smart apps.