Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah memamerkan desain baru Surat Izin Mengemudi (SIM) pintar pada pekan lalu.
Tak hanya sebagai SIM, SIM pintar baru itu berfungsi sebagai uang elektronik untuk membayar berbagai transaksi non tunai.
Dibanding SIM lama, desain baru Smart SIM itu terlihat lebih simpel dan terdapat kombinasi merah-putih yang terlihat seperti bendera Indonesia.
Keterangan data diri pemegang SIM ditulis lebih sederhana. Bahkan, Polri menjelaskan jenis huruf dan angka itu tidak bisa ditiru.
Menariknya, ada dua foto pemegang SIM, berwarna dan berukuran besar di sebelah kiri dan yang kecil di pojok kanan bawah. Di atas foto kecil terdapat tinta transparan berlogo Korlantas.
Smart SIM sudah terkoneksi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jadi data kependudukan dengan pemegang SIM bisa disinkronkan. Hal seperti ini berguna buat kepolisian untuk identifikasi dan forensik.
Pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pemegang akan tercatat secara elektronik. Informasi terkait pelanggaran ringan atau berat dan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas atau tidak, terekam di Smart SIM.
Berdasarkan rekaman itu, kepolisian bisa mengevaluasi riwayat pemegang SIM sekaligus memberikan penghargaan buat warga yang selalu taat peraturan lalu lintas.
Saldo Maksimal Rp2 juta
Smart SIM juga berfungsi sebagai uang elektronik dengan saldo maksimal Rp2 juta, sistem ini diklaim sudah disetujui oleh Bank Indonesia. Ada tiga bank yang diajak kerja sama untuk sistem ini, yaitu BNI, BRI, dan Mandiri.
Fitur uang elektronik ini bisa digunakan untuk pembayaran denda, belanja, jalan tol, dan tiket kereta.
Masyarakat dikatakan bebas memilih untuk mengaktifkan fungsi uang elektronik atau tidak.