Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan desain dan tender operator dalam menyokong kesiapan infrastruktur telekomunikasi di Ibu Kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) akan dimulai paling lambat pada 2021.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan pemerintah akan mendukung dari sisi keandalan infrastruktur telekomunikasi di Kalimantan Timur.
Pemerintah telah menetapakan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru menggantikan Jakarta.
Chief RA, sapaan akrabnya menyebut, pemerintah sudah berkomunikasi dengan operator telekomunikasi di Indonesia. Skema yang akan dilakukan melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Tahun ini kita sudah bicara mengenai desain dengan operator, paling tidak tahun 2021," kata Menteri Rudiantara, dalam wawancara terbatas media di Bandara Balikpapan, Kalimantan Timur.
Rudiantara memberi catatan, dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di Ibu Kota baru, dibutuhkan waktu paling tidak selama 2 tahun.
Karena itu, Rudiantara mengatakan kesiapan infrastruktur telekomunikasi harus siap pada 2023 mendatang. Infrastruktur yang dibangun harus dilakukan secara terintegrasi agar tidak saling tumpang tindih.
"Pada 2023 sudah jalan, harus terintegrasi, jangan masing-masing sektor membangun karena kalau semua membangun tidak efisien," katanya.
Baca Juga: Pembangunan Ibu Kota Baru Harus Selaras dengan Jaringan Internet
Palapa Ring Khusus
Menteri Rudiantara mengatakan saat ini Kominfo tengah mengupayakan jaringan Palapa Ring khusus di Kalimantan atau Kalimantan Ring untuk menopang kebutuhan telekomunikasi di Kaltim.
Dengan adanya Kalimantan Ring, masyarakat di Nunukan (Kalimantan Utara) tidak harus mengakses internet melalui trafik data di Jakarta atau Singapura.