Find Us On Social Media :

Paling Sulit dan Mahal, Ini Tantangan Pembangunan Palapa Ring Timur

By Adam Rizal, Selasa, 3 September 2019 | 10:34 WIB

Proyek Palapa Ring Indonesia Tengah Sudah Rampung dan Siap Tawarkan Kecepatan Internet 30 Mbps

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengungkap kendala pemerintah membangun satelit Palapa Ring Paket Timur. Menurut dia, memasang Palapa Ring di timur lebih sulit ketimbang paket barat dan tengah.

Karena itulah, pembangunannya juga lebih lama. Hal tersebut disampaikan Rudiantara dalam video conference dengan Bupati Asmat, Elisa Kambu, dari Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu.

"Pembangunan Palapa Ring timur memang paling sulit, paling lama, dan mahal," ujar Rudiantara dalam video conference tersebut.

Di Papua dan Papua Barat, pemerintah membangun jaringan di 41 kabupaten. Pemerintah menemui sejumlah kendala, karena banyaknya tower yang dibangun di medan yang sulit.

Rudiantara mengatakan, ada 52 tower yang harus dibangun di gunung Papua. Sebanyak 28 lokasi di antaranya ada di ketinggian 2.500-3.500 meter di atas permukaan laut.

"Tidak ada jalan setapak. Angkut semua besi, angkut orang, angkut air, bangun konstruksi semua dibawa pakai heli," kata Rudiantara.

Namun, kata Rudiantara, tak ada kata mahal untuk membangun wilayah terpinggir demi menyatukan Indonesia.

Asmat tagih janji Sementara itu, Elisa berharap, Asmat menjadi perhatian pemerintah pusat agar ditingkatkan kualitas komunikasi di sana.

Baca Juga: Arman Hazairin (CTO LinkAja) dan Mimpi Membantu Petani Kopi

Saat ini, di Asmat terdapat 13 BTS dari pemerintah dan 5 BTS dari Telkomsel. Padahal, jumlah distrik yang harus dijangkau ada 23 distrik.

BTS yang ada masih belum bisa mencakup semua distrik dan kampung di Asmat. Elisa pun menagih BTS tambahan dari pemerintah yang hingga kini belum terealisasi seluruhnya.

"Tahun ini katanya 91 BTS. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda. Kita sudah terlanjur bilang masyarakat," kata Elisa.