Find Us On Social Media :

Pemerintah Ungkap Penyebar Hoax Papua Berasal dari 20 Negara

By Adam Rizal, Rabu, 4 September 2019 | 16:00 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan ada sekitar 20 negara yang ikut menyebarkan berita hoax terkait Papua. Hoax terbanyak ada di salah satu negara di Eropa.

"Yang paling banyak salah satu negara Eropa, kami mencatat ada 20 negara lebih yang berasal mention-nya dari negara tersebut. Tapi belum tentu warga negara tersebut (yang menyebarkan) tapi dari negara tersebut," ujar Rudiantara di Ruang Serbaguna, Kantor Kemenkominfo, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Rudiantara mengatakan pihaknya sudah menemukan 550 ribu URL yang menyebarkan berita hoax dan paling banyak tersebar di media sosial Twitter.

"Gini, kalau kita bicara angka, sampai kemarin sudah ada 550 ribu URL. Itu kanal yang digunakan untuk menyebarkan hoax, paling banyak Twitter, itu aja dan dari 550 ribu original account yang posting, yang mention itu ada 100 ribu lebih," ujarnya.

Rudiantara mengatakan jenis berita hoax yang disebarkan bermacam-macam jenisnya dan yang paling parah adalah yang mengadu domba.

"Ya kalau disinformasi bisa kita counter kalau ini tidak benar, tapi kalau yang berbahaya adalah menghasut dan mengadu domba," katanya.

Kemenkominfo bersama Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) akan terus bekerja melacak di dunia maya.

"Iya dong kalau penegakan di dunia nyatanya sama teman-teman polisi. Kominfo hanya di dunia maya bekerja sama dengan BSSN," jelasnya.

Potong Kabel

Matinya seluruh layanan telekomunikasi di Papua terjadi akibat adanya pihak yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel.

"Yang terjadi di Jayapura, ada yang memotong kabel utama jaringan optik Telkomsel yang mengakibatkan matinya seluruh layanan komunikasi," ujar Rudiantara.

Saat ini, lanjut Rudiantara, pemerintah hanya melakukan pembatasan pada layanan data. Pemerintah tak membuat kebijakan pemadaman jaringan secara penuh.

"Layanan suara (menelepon/ditelpon) serta SMS (mengirim/menerima) tetap difungsikan," ujarnya.

Telkomsel saat ini tengah berusaha untuk memperbaiki kabel yang terputus. Rudiantara mengatakan, pengalihan trafik dilakukan agar layanan telepon dan SMS dapat segera difungsikan kembali.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan POLRI/TNI untuk membantu pengamanan perbaikan di ruang terbuka," katanya.

Jaringan telepon dan listrik di Papua dikabarkan lumpuh total sebagai imbas dari kerusuhan yang terjadi di Jayapura.

Sebelumnya, pemerintah telah membatasi layanan internet untuk wilayah Papua dan Papua Barat sejak Senin (19/8).

Kebijakan itu meningkat menjadi pemblokiran akses di wilayah tersebut pada Rabu (21/8). Warga hanya bisa menikmati akses layanan berupa telepon dan SMS.