Salah satu startup unicorn Indonesia, Bukalapak, diisukan tengah sibuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap ratusan karyawannya.
Seperti diberitakan sejumlah media, pemangkasan karyawan ini dilakukan perusahaan dengan alasan efisiensi.
Kabarnya pula, beberapa jabatan yang terkena PHK ini di dominasi dari divisi seperti engineer, marketing, dan customer service.
Menanggapi soal kabar tersebut, Teddy Oetomo selaku Chief of Strategy Officer, Bukalapak, mengatakan bahwa kehadiran Bukalapak bertujuan untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan menciptakan dampak positif untuk Indonesia.
“Oleh karena itu, saat ini kami perlu melakukan penyelarasan secara internal untuk menerapkan strategi bisnis jangka panjang kami, melakukan penataan yang diperlukan, serta menentukan arah selanjutnya,” ujar Teddy, lewat keterangannya resminya yang InfoKomputer terima.
Meski tidak menyebut secara langsung mengenai PHK atau efisiensi yang dilakukan perusahaan, ada kemungkinan bahwa makna “penataan” dalam pernyataan tersebut ada kaitannya dengan nasib karyawan yang ada di startup tersebut
Baca Juga: Base Raih Pendanaan Awal dari East Ventures dan Skystar Capital
Lebih lanjut, Teddy juga menyampaikan bahwa Bukalapak ingin menjadi sustainable e-commerce di Indonesia.
“Menjadi "sustainable e-commerce” (perusahaan e-dagang yang menghasilkan keuntungan) penting bagi kami karena walaupun pertumbuhan GMV adalah indikator yang penting bagi semua e-commerce,” terang Teddy.
Diungkapkan Teddy juga, bahwa Gross Profit Bukalapak di pertengahan 2019 naik 3 kali dibandingkan pertengahan 2018.
“Bahkan, kami mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Langgar UU, Apple Terbukti Rekrut Siswa Magang untuk Rakit iPhone