Base, startup Tanah Air yang bergerak di bidang kecantikan, mengumumkan bahwa baru saja menerima pendanaan tahap awal (seed funding) dengan jumlah yang tidak disebutkan.
Pendanaan tersebut yang dipimpin oleh dua venture capital yang terkenal sangat aktif saat ini, yaitu East Ventures dan Skystar Capital.
Nantinya, dana segar ini akan mendukung misi Base untuk mempercepat pertumbuhan konsumen mereka dan merekrut lebih banyak talenta baru.
Menanggapi soal investasi ini, Melisa Irene selaku Partner dari East Ventures, mengatakan, “Base tengah membangun sebuah inovasi penting di industri kecantikan Indonesia, dengan memastikan produk-produk perawatan kulit agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen lokal. Ini adalah kesempatan emas bagi Base untuk mengubah proses pencarian produk yang begitu rumit menjadi sederhana dan terpersonalisasi.”
Lebih lanjut, Base yang masih berusia enam bulan ini sendiri didirikan oleh dua sosok wanita yaitu Yaumi Fauziah Sugiharta (Co-Founder dan CEO) dan Ratih Permata Sari (Co-Founder dan CPO).
“Kami percaya bahwa setiap wanita harus mempunyai kebebasan dalam mendefinisikan arti kecantikan bagi mereka, dan memiliki cara unik sendiri untuk mendapatkan kondisi kulit yang mereka inginkan,” ujar Yaumi.
Berdasarkan penjelasan Yaumi, Base lahir untuk menghilangkan kesulitan dalam memilih produk, dengan cara menyederhanakan proses penemuan produk dan mendapatkan produk terpersonalisasi dengan menggunakan teknologi.
“Konsumen kami (biasa dikenal dengan nama Base Friends) bisa mendapat sebuah produk kecantikan dan wellness dengan formula berkualitas tinggi, vegan, dan terpersonalisasi, langsung dari situs Base,” jelas wanita yang pernah menjabat sebagai Head of Marketing di Gojek.
Sementara itu, Ratih mengatakan bahwa Base optimis akan mampu mengguncang industri perawatan kulit di Indonesia, khususnya untuk menjaring konsumen Gen-Z dan Milenial.
Bagi Ratih, startup yang ia dirikan bersama rekannya ini menawarkan nilai lebih yakni dalam hal transparansi, personalisasi, dan inklusivitas.
“Diperkuat dengan data, Base akan menganalisis bagaimana lingkungan dan gaya hidup bisa mempengaruhi kondisi kulit. Kami mempelajari hasil konsultasi kulit dari para konsumen kami, dan menyesuaikan produk-produk yang kami tawarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka," ucap Ratih.
Ratih Juga mengungkapkan bahwa saat ini Base telah bermitra dengan laboratorium penelitian dan pengembangan (R&D) di London dan Seoul.
Kemitraan ini sendiri untuk membantu Base dalam melakukan pengembangan produk dan memproduksinya secara lokal di Jakarta.
"Dengan harga mulai dari Rp98 ribu, kami ingin memastikan bahwa kami bisa memberikan produk berkualitas tinggi, tetapi tetap terjangkau,” jelas wanita yang pernah menjabat sebagai Product Manager di DBS Singapura.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR